Dinkes Mimika Perangi Malaria: Skrining Rutin di Puskesmas & Strategi Baru
Dinas Kesehatan Mimika giat melakukan skrining malaria rutin di puskesmas, menekan angka kasus hingga 28% di 2024 dengan peningkatan jumlah tes, serta berupaya mencegah demam berdarah dengue melalui fogging dan promosi kesehatan.
Timika, Papua Tengah - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika gencar melakukan pemeriksaan malaria di setiap puskesmas. Hal ini dilakukan secara rutin untuk menekan angka kasus penyakit yang masih menjadi masalah utama di daerah tersebut. Langkah ini penting mengingat sekitar 70 persen penderita malaria di Mimika tidak menunjukkan gejala, sebagaimana disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Mimika, Reynold Ubra, Jumat lalu.
Upaya skrining rutin ini menjadi krusial karena Mimika merupakan daerah endemik malaria. Reynold menjelaskan bahwa banyak warga yang terinfeksi bahkan tanpa menyadari gejalanya. Oleh karena itu, pemeriksaan malaria diwajibkan bagi setiap pengunjung puskesmas, guna mendeteksi dini dan mencegah penyebaran lebih luas.
Hasilnya pun cukup signifikan. Data menunjukkan penurunan Positive Rate (PR) kasus malaria di Kabupaten Mimika. Angka tersebut berhasil ditekan dari 32 persen menjadi 28 persen pada tahun 2024. Lebih lanjut, jumlah tes malaria juga meningkat dari 400 ribu menjadi 500 ribu orang dalam periode yang sama. Ini menunjukkan peningkatan cakupan pemeriksaan dan upaya aktif dari Dinkes Mimika.
Dinkes Mimika tak hanya mengandalkan skrining. Untuk menjangkau lebih banyak warga dan meningkatkan akses layanan kesehatan, pihaknya berencana memperbanyak pos pelayanan kesehatan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di puskesmas, terutama di awal tahun ketika kasus demam berdarah dengue juga cenderung meningkat.
Selain malaria, Dinkes Mimika juga aktif menangani penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sebagai bentuk pencegahan, petugas kesehatan telah melakukan pengasapan (fogging) di sekolah-sekolah sejak 9 Januari 2025. Upaya ini difokuskan untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD.
Tidak hanya tindakan langsung seperti fogging, Dinkes Mimika juga gencar melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat. Sosialisasi mengenai pencegahan malaria dan DBD secara rutin dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan sekitar.
Kesimpulannya, Dinkes Mimika menerapkan strategi komprehensif dalam memerangi malaria dan DBD. Kombinasi skrining rutin di puskesmas, peningkatan akses layanan kesehatan, pengasapan, dan promosi kesehatan menunjukkan komitmen yang kuat dalam melindungi kesehatan masyarakat Mimika. Penurunan angka kasus malaria menjadi bukti nyata keberhasilan upaya tersebut.