Minahasa Utara Luncurkan Vaksinasi Dengue, Tekan Lonjakan Kasus DBD
Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara meluncurkan program vaksinasi dengue untuk mengatasi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Minahasa Utara, Sulawesi Utara, 25 April 2024 - Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara mengambil langkah inovatif dalam upaya menekan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terus meningkat. Program vaksinasi dengue resmi diluncurkan, sebagai respon atas lonjakan kasus yang signifikan dalam tiga tahun terakhir. Langkah ini selaras dengan Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 dari Kementerian Kesehatan.
Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda, menjelaskan bahwa angka kejadian DBD di Minahasa Utara berada di atas target nasional. Oleh karena itu, program vaksinasi ini diyakini sebagai solusi nyata untuk melindungi masyarakat dari ancaman penyakit yang mematikan ini. "Minahasa Utara mencatat angka kejadian DBD di atas target nasional. Program vaksinasi ini menjadi langkah nyata untuk melindungi masyarakat," kata Joune dalam keterangan resmi.
Meskipun program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara aktif dilakukan, kasus DBD tetap tinggi. Vaksinasi dengue diharapkan menjadi solusi terintegrasi dan inovatif untuk mengatasi permasalahan ini. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Utara, dr. Stella Safitri, yang menambahkan bahwa vaksinasi ini akan dijalankan selain PSN melalui Gerakan 3M Plus, abatisasi, dan fogging.
Vaksinasi Dengue Sasar Anak SD/MI
Sebagai tahap awal, program vaksinasi dengue akan menyasar 500 anak sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI) di dua kecamatan yang menjadi daerah endemis DBD, yaitu Kalawat dan Dimembe. Pemilihan kelompok usia ini didasarkan pada rekomendasi para ahli. Vaksin dengue telah dinyatakan aman untuk diberikan kepada anak-anak mulai usia enam tahun.
dr. Hesty Lestari, Sp.A, dokter spesialis anak yang turut hadir dalam peluncuran program, menekankan pentingnya vaksinasi dengue sejak dini. "Infeksi dengue bisa terjadi berulang dan lebih parah pada infeksi kedua. Karena itu, vaksinasi sejak dini penting untuk pencegahan," ujarnya. Hal ini mengingat potensi infeksi dengue berulang dan semakin parah pada infeksi berikutnya.
Dukungan dari berbagai pihak sangat penting dalam keberhasilan program ini. Direktur Medical, Institutional, and Governance Relations Bio Farma, dr. Sri Harsi Teteki, menyatakan komitmen perusahaan dalam mendukung perluasan akses vaksinasi dengue. Sementara itu, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyebut langkah Minahasa Utara sebagai yang pertama di Sulawesi dan bagian dari upaya menuju nol kematian akibat dengue pada 2030. "Pengendalian dengue membutuhkan komitmen lintas sektor secara konsisten. Kami bangga dapat mendukung langkah strategis ini," ujarnya.
Kerja Sama Lintas Sektor untuk Pengendalian DBD
Peluncuran program vaksinasi ini dilakukan bersamaan dengan sosialisasi bertajuk "Tatalaksana Skrining Kanker Serviks dan Pencegahan Penyakit Dengue." Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Kesehatan Minahasa Utara, PT Bio Farma, dan PT Takeda Innovative Medicines. Kerjasama lintas sektor ini menunjukkan komitmen bersama dalam upaya pengendalian DBD.
Data dari Dinas Kesehatan Minahasa Utara menunjukkan lonjakan signifikan kasus DBD. Pada tahun 2022 tercatat 116 kasus, meningkat drastis menjadi 800 kasus dengan empat kematian pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan urgensi program vaksinasi dengue yang baru saja diluncurkan.
Program vaksinasi dengue di Minahasa Utara diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya menekan angka kasus DBD dan mengurangi angka kematian akibat penyakit ini. Komitmen dan kerjasama lintas sektor akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Langkah proaktif pemerintah Minahasa Utara ini patut diapresiasi. Semoga program vaksinasi ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam menekan angka kasus DBD di wilayah tersebut dan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.