Kaltim Bagikan Strategi Pengendalian DBD di Seminar Internasional Singapura
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Jaya Mualimin, memaparkan strategi komprehensif pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kalimantan Timur, termasuk program imunisasi, dalam seminar internasional di Singapura.

Samarinda, 18 Februari 2025 - Dalam sebuah seminar internasional di Singapura, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dr. Jaya Mualimin, baru-baru ini memaparkan strategi komprehensif pemerintah provinsi dalam pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD). Presentasinya menarik perhatian para ahli kesehatan internasional karena menekankan peran penting imunisasi dalam upaya eliminasi DBD.
Strategi Kaltim dalam Seminar Internasional Singapura
Dr. Jaya Mualimin berkesempatan menjadi pembicara dalam Second APIC-ADVA Summit on Infectious Diseases and Immunization yang berlangsung di Singapura pada 11-13 Februari 2025. Ia menyampaikan pengalaman Kaltim dalam mengintegrasikan program imunisasi sebagai bagian dari strategi pengendalian DBD yang komprehensif. Seminar ini dihadiri oleh para ahli, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan di bidang kesehatan dari berbagai negara.
Dalam sesi simposium industri yang diselenggarakan oleh Takeda pada 11 Februari 2025, dr. Jaya mempresentasikan materi bertema 'From Trials to Implementation: Advancing the Integration of the Dengue Vaccine in Southeast Asia’s Holistic Prevention Approach'. Presentasi ini memfokuskan pada keberhasilan Kaltim dalam menekan angka kejadian DBD melalui pendekatan holistik.
Pendekatan Holistik Kaltim dalam Mengatasi DBD
“Implementasi imunisasi sebagai bagian dari pengendalian demam berdarah di Kalimantan Timur telah menunjukkan dampak signifikan dalam menekan angka kejadian penyakit ini,” ujar dr. Jaya. Kaltim mengadopsi pendekatan yang mengintegrasikan imunisasi dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan edukasi masyarakat. Kombinasi strategi ini menjadi kunci keberhasilan Kaltim dalam mengurangi penyebaran DBD.
Konferensi internasional ini diselenggarakan oleh Asia-Pacific Immunization Coalition (APIC), Asia Dengue Voice & Action (ADVA), dan Centre for Behavioural and Implementation Science Interventions (BISI) di National University of Singapore. Acara bergengsi ini juga menghadirkan pakar kesehatan dari berbagai institusi terkemuka, termasuk perwakilan World Health Organization (WHO), akademisi dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, dan pejabat kesehatan dari berbagai negara.
Tantangan Global dan Kerja Sama Lintas Sektor
Selain membahas inovasi vaksinasi dan pengendalian penyakit menular, forum ini juga membahas tantangan global seperti perubahan iklim, resistensi terhadap vaksin, dan strategi komunikasi untuk menangkal informasi yang salah. Dr. Jaya menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dan kebijakan berbasis bukti dalam menghadapi ancaman epidemi di masa depan.
Keikutsertaan Kaltim dalam forum internasional ini menunjukkan komitmen provinsi dalam meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat dan berkontribusi dalam diskusi global mengenai pencegahan dan pengendalian penyakit menular di kawasan Asia-Pasifik. Partisipasi aktif ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi lebih lanjut dan pertukaran pengetahuan untuk mengatasi masalah kesehatan global.
Kesimpulan
Partisipasi Kaltim dalam seminar internasional di Singapura menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam upaya pengendalian DBD. Strategi komprehensif yang diadopsi, yang menggabungkan imunisasi, PSN, dan edukasi masyarakat, telah terbukti efektif dalam menekan angka kejadian DBD di Kaltim. Semoga keberhasilan ini dapat menginspirasi daerah lain di Indonesia dan dunia dalam upaya eliminasi DBD.