Kemenkes Luncurkan Kampanye Pencegahan DBD: Target Nol Kematian di 2030
Kementerian Kesehatan meluncurkan kampanye pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui video, website, dan WhatsApp, dengan target nol kematian akibat DBD di Indonesia pada tahun 2030.

Jakarta, 23 April 2024 - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia meluncurkan kampanye besar-besaran untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD). Kampanye ini memanfaatkan berbagai media, termasuk video edukatif, situs web interaktif, dan pesan WhatsApp, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD dan mendorong tindakan pencegahan.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa kampanye ini merupakan langkah awal untuk membangun kepedulian dan aksi nyata dari seluruh lapisan masyarakat. "Kampanye ini menjadi titik awal dari lahirnya gelombang kepedulian dan aksi nyata dari seluruh elemen masyarakat tentang dengue ini dan kita harapkan angka kematian dengue pada 2030 bisa nol," ujar Dante dalam peluncuran kampanye tersebut di Jakarta.
Langkah ini diambil mengingat sejarah panjang DBD di Indonesia. Penyakit ini telah merebak di Indonesia sejak tahun 1968, pertama kali ditemukan di Jakarta dan Surabaya, dan sejak itu menyebar ke seluruh wilayah Indonesia, menyebabkan kematian yang signifikan, terutama pada balita. Lebih dari setengah abad berlalu, DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia.
Bahaya DBD dan Upaya Pencegahan
Data yang disampaikan Kemenkes menunjukkan angka kematian akibat DBD cukup mengkhawatirkan. Pada tahun 2024, tercatat ada 242 ribu kasus dengue di Indonesia, dan pada tahun 2025, angka kematian mencapai 182 kasus dari 38 ribu kasus. Angka ini menunjukkan urgensi kampanye pencegahan yang masif.
Wakil Menteri Kesehatan menekankan bahwa penanggulangan DBD bukan hanya tanggung jawab Kemenkes, dan bukan hanya melalui penanganan medis saja. Pencegahan menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah ini. Kampanye 3M Plus (Menguras, Menutup, Memanfaatkan, dan Plus) terus digaungkan sebagai upaya pencegahan yang efektif.
Kemenkes juga menargetkan nol kematian akibat DBD pada tahun 2030. "Targetnya tidak ada kematian yang disebabkan oleh virus dengue," tegas Dante Saksono Harbuwono. Target ini akan dicapai melalui strategi pencegahan yang komprehensif, terapi dini dan efektif, serta inovasi pengobatan, termasuk pengembangan vaksin dengue.
Strategi Menuju Nol Kematian DBD
Meskipun vaksin dengue masih dalam tahap uji coba di beberapa tempat, Kemenkes telah melakukan pilot study. "Walaupun vaksin dengue masih dalam trial di beberapa tempat tapi pilot study-nya sudah dilakukan Kementerian Kesehatan sehingga mungkin vaksin dengue ini akan memberikan dampak memperingan paling tidak kejadian klinis penderita DBD," jelas Dante. Strategi ini diharapkan dapat mengurangi angka kematian dan dampak klinis DBD di Indonesia.
Selain vaksin, upaya pencegahan lain yang dikampanyekan meliputi edukasi masyarakat tentang bahaya DBD, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, dan langkah-langkah praktis untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Kemenkes berharap kampanye ini akan meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya bersama untuk memberantas DBD di Indonesia.
Kampanye ini juga mencakup informasi mengenai gejala awal DBD, sehingga masyarakat dapat segera mendapatkan perawatan medis jika menunjukkan gejala-gejala tersebut. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah kematian.
Dengan strategi yang komprehensif dan kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, Indonesia optimistis dapat mencapai target nol kematian akibat DBD pada tahun 2030.