Pemkab Bangka Tengah Cegah DBD dengan Langkah Proaktif
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah mengambil langkah antisipasi dini untuk mencegah merebaknya Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan menggalakkan gotong royong dan edukasi kesehatan, mengingat peningkatan kasus DBD di tahun 2024.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, bertindak cepat mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD). Bupati Algafry Rahman mengumumkan inisiatif ini di Koba pada Rabu, 29 Januari. Langkah proaktif ini diambil untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD, terutama saat musim pancaroba.
Pemkab Bangka Tengah menyadari pentingnya pencegahan dini. Meningkatnya risiko DBD selama peralihan musim mendorong Pemkab untuk bergerak cepat. Salah satu strategi kunci adalah program gotong royong membersihkan lingkungan. Program ini melibatkan kerjasama Camat, Lurah, dan Kepala Desa di seluruh wilayah Kabupaten Bangka Tengah.
Gotong royong dan edukasi 3M Plus menjadi andalan Pemkab Bangka Tengah dalam memerangi DBD. Dengan pendekatan ini, Pemkab berupaya menekan risiko penyakit sejak awal, bukan hanya bereaksi setelah wabah menyebar. Partisipasi aktif masyarakat dinilai krusial untuk keberhasilan program ini.
Bupati Algafry menekankan bahwa pencegahan DBD bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan. Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat harus bahu-membahu. Ia meminta seluruh OPD aktif mengajak masyarakat untuk membiasakan diri hidup bersih dan sehat. Kolaborasi pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan pencegahan DBD yang efektif.
Tantangan nyata dihadapi Bangka Tengah dengan peningkatan kasus DBD di tahun 2024. Data dari Dinas Kesehatan Bangka Tengah menunjukkan peningkatan signifikan. Hingga 25 Juni 2024, tercatat 91 kasus, naik dari 67 kasus di Mei 2024. Sepanjang tahun 2024, total kasus mencapai 167 dengan satu korban meninggal dunia. Sebagai perbandingan, tahun 2023 hanya tercatat 65 kasus.
Menanggapi lonjakan kasus, Dinas Kesehatan Bangka Tengah meningkatkan Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Masyarakat juga didorong untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan. Upaya ini merupakan bagian integral dari strategi pencegahan DBD yang lebih komprehensif.
Langkah-langkah yang diambil Pemkab Bangka Tengah menunjukkan komitmen serius dalam melindungi warganya dari ancaman DBD. Dengan menggabungkan upaya gotong royong, edukasi kesehatan, dan program PSN, diharapkan Kabupaten Bangka Tengah dapat menekan angka kasus DBD dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.