Waspada DBD! Dinkes Bangka Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan
Dinkes Bangka mengimbau masyarakat tingkatkan kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran DBD yang kasusnya terus ditemukan setiap minggu.

Sungailiat, Bangka Belitung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan. Imbauan ini dikeluarkan sebagai langkah pencegahan penyebaran demam berdarah dengue (DBD), mengingat kasus DBD terus ditemukan setiap minggunya di wilayah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Nora Sukma Dewi, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Menurutnya, menjaga kebersihan lingkungan adalah cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini. "Saya ingatkan masyarakat supaya benar-benar menjaga dan memperhatikan kebersihan lingkungan sebagai cara efektif mencegah penyebaran DBD," ujarnya di Sungailiat, Senin (19/05/2025).
Data dari 12 puskesmas di Kabupaten Bangka menunjukkan angka kumulatif kasus DBD mencapai 157 kasus dari Januari hingga minggu ke-20 Mei 2025. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Dinkes Bangka untuk terus mengintensifkan upaya pencegahan dan pengendalian DBD di wilayahnya.
Kasus DBD Tersebar di Beberapa Wilayah
Laporan dari berbagai puskesmas menunjukkan penyebaran kasus DBD yang cukup merata di wilayah Kabupaten Bangka. Puskesmas Sungailiat mencatat 25 kasus, sementara Puskesmas Kenanga melaporkan angka tertinggi dengan 38 kasus. Puskesmas lainnya seperti Sinar Baru (12 kasus), Pemali (13 kasus), dan Belinyu (14 kasus) juga turut menyumbang angka kasus yang signifikan.
Wilayah lain seperti Gunung Muda, Riau Silip, dan Batu Rusa juga tidak luput dari penyebaran DBD. Masing-masing puskesmas di wilayah tersebut mencatat 5 kasus, 16 kasus, dan 26 kasus. Sementara itu, puskesmas di daerah Puding Besar, Petaling, dan Penagan mencatat angka kasus yang lebih rendah, yaitu masing-masing 1 kasus, 3 kasus, dan 3 kasus.
Nora Sukma Dewi menjelaskan bahwa gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) terus dilakukan di berbagai wilayah yang dianggap rawan penyebaran DBD. Upaya ini melibatkan berbagai pihak, termasuk petugas kesehatan, kader kesehatan, dan masyarakat setempat, untuk bersama-sama membersihkan lingkungan dan memberantas tempat perindukan nyamuk.
Peran Aktif Masyarakat dalam Pencegahan DBD
Dinkes Bangka menekankan bahwa peran aktif masyarakat sangat krusial dalam upaya pencegahan DBD. Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan masyarakat antara lain menguras bak mandi secara rutin, mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk, serta memastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan selokan, memangkas rumput liar, dan menutup rapat tempat penampungan air. Dengan lingkungan yang bersih dan sehat, diharapkan populasi nyamuk dapat ditekan dan risiko penularan DBD dapat diminimalkan.
Nora Sukma Dewi juga mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat jika mengalami gejala demam. Diagnosis dini dan penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat DBD. "Saya minta masyarakat jika mengalami gangguan kesehatan atau mengalami genjala demam supaya segera ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan kesehatan," tegasnya.
Dengan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kasus DBD di Kabupaten Bangka dapat ditekan dan kesehatan masyarakat dapat terlindungi.