Warga Lampung Selatan Diajak Kendalikan Merebaknya Kasus DBD
Dinas Kesehatan Lampung Selatan mengajak masyarakat untuk aktif memberantas sarang nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan guna menekan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) yang telah mencapai 125 kasus dengan satu korban jiwa.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan gencar mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengendalian kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tengah meningkat. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Lampung Selatan, Jamaluddin, di Kalianda pada Minggu, 11 Mei 2025. Pihaknya menyadari bahwa upaya pengendalian DBD membutuhkan kerjasama seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya dari petugas kesehatan saja.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes Lampung Selatan, hingga saat ini tercatat sebanyak 125 kasus DBD yang telah ditangani di berbagai fasilitas kesehatan. Angka ini cukup mengkhawatirkan, mengingat satu pasien dilaporkan meninggal dunia akibat DBD pada bulan Maret 2025. Jamaluddin menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menekan angka kasus ini agar tidak terus meningkat.
"Kami dari Dinkes Lampung Selatan terus berupaya untuk menekan angka kasus DBD. Tetapi tim kesehatan tidak bisa bekerja sendiri, oleh karena itu pentingnya peran warga untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya," jelas Jamaluddin. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan kesehatan publik ini.
Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan DBD
Jamaluddin menjelaskan bahwa lingkungan yang kurang bersih menjadi salah satu faktor utama penyebab merebaknya nyamuk Aedes Aegypti, penyebar virus DBD. Oleh karena itu, penerapan pola hidup bersih dan sehat sangat penting untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk tersebut. Masyarakat diimbau untuk secara aktif melakukan pembersihan lingkungan sekitar rumah masing-masing.
Selain menjaga kebersihan, masyarakat juga didorong untuk aktif memberikan larvasida pada tempat-tempat penampungan air yang sulit dijangkau. Hal ini bertujuan untuk membunuh larva nyamuk sebelum berkembang menjadi nyamuk dewasa dan menyebarkan virus DBD. Partisipasi aktif masyarakat dalam hal ini sangat krusial dalam memutus rantai penyebaran penyakit.
Lebih lanjut, Jamaluddin memberikan beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan masyarakat. "Kasus DBD cukup tinggi. Untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk itu dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk, serta membersihkan genangan air dan penampungan air minimal seminggu sekali, serta menutup tempat penampungan air," tegasnya. Langkah-langkah sederhana ini, jika dilakukan secara konsisten oleh seluruh masyarakat, akan memberikan dampak signifikan dalam menekan angka kasus DBD.
Sosialisasi dan Edukasi Kesehatan
Dinkes Lampung Selatan juga gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai media, termasuk penyuluhan langsung kepada masyarakat dan melalui media massa.
Selain sosialisasi, Dinkes Lampung Selatan juga memberikan pelatihan kepada kader kesehatan di tingkat desa. Kader kesehatan ini berperan penting dalam memberikan edukasi dan membantu masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan DBD di tingkat komunitas. Dengan adanya kader kesehatan yang terlatih, diharapkan upaya pencegahan DBD dapat lebih efektif dan merata di seluruh wilayah Lampung Selatan.
Upaya pencegahan DBD di Lampung Selatan tidak hanya bergantung pada peran pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan angka kasus DBD dapat ditekan dan kesehatan masyarakat dapat terjaga.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan dan upaya pencegahan DBD, diharapkan angka kasus DBD di Lampung Selatan dapat segera ditekan. Kerja sama yang erat antara Dinkes Lampung Selatan dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pengendalian penyakit ini. Kebersihan lingkungan dan partisipasi aktif masyarakat merupakan senjata utama dalam melawan demam berdarah dengue.