Dinkes Lampung Selatan Gencarkan Fogging Cegah DBD di Musim Hujan
Dinas Kesehatan Lampung Selatan gencar melakukan fogging di berbagai lokasi untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) dan mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
![Dinkes Lampung Selatan Gencarkan Fogging Cegah DBD di Musim Hujan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191644.605-dinkes-lampung-selatan-gencarkan-fogging-cegah-dbd-di-musim-hujan-1.jpg)
Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi perhatian di Kabupaten Lampung Selatan. Menyikapi peningkatan potensi penyebaran penyakit ini di musim hujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat gencar melakukan fogging atau pengasapan di berbagai wilayah.
Upaya Pencegahan DBD di Lampung Selatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, melalui Plt. Kepala Dinkes Hari Surya Wijaya, menjelaskan bahwa fogging difokuskan di titik-titik rawan berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD. Sekolah dan kantor desa menjadi prioritas utama dalam upaya pencegahan ini. "Ya, kami melakukan fogging di setiap titik rawan berkembang biak jentik nyamuk," ujar Hari Surya Wijaya dalam keterangannya di Kalianda, Selasa (11/2).
Langkah ini diambil sebagai tindakan antisipatif mengingat musim hujan menciptakan kondisi ideal bagi perkembangbiakan nyamuk. Genangan air yang melimpah menyediakan tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. Oleh karena itu, upaya pencegahan secara intensif sangat diperlukan.
Sosialisasi dan Peran Masyarakat
Selain fogging, Dinkes Lampung Selatan juga aktif mensosialisasikan pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) kepada masyarakat. Warga diajak untuk aktif berperan serta dalam memutus rantai penyebaran penyakit ini dengan rajin membersihkan lingkungan sekitar. "Sebelum dilakukan fogging, kami terlebih dahulu memberikan penyuluhan tentang pemberantasan sarang nyamuk dan melakukan 3M, menguras, menutup dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis," tambah Hari Surya Wijaya.
Sosialisasi ini menekankan pentingnya penerapan 3M (Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan) untuk mencegah berkembang biaknya jentik nyamuk. Masyarakat didorong untuk aktif menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan barang bekas agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Penanganan di Tingkat Puskesmas
Dinkes Lampung Selatan telah menerbitkan surat edaran kepada 25 puskesmas di wilayah tersebut untuk turut serta dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk. Puskesmas-puskesmas tersebut, termasuk Puskesmas Rawat Inap Penengahan, Bakauheni, Ketapang, Palas, Bumi Daya, Seragi, Kalianda, Way Urang, Raja Basa, Sidomulyo, Way Sulan, Candiporo, Tanjung Agung, Katibung, Tanjung Sari, Merbau Mataram, Kaliasin, Karang Anyar, Banjar Agung, Sinar Rejeki, Natar, Branti Raya, Hajimena, Sukadamai, dan Tanjung Sari Natar, telah aktif melakukan fogging dan sosialisasi di wilayah kerjanya masing-masing.
Langkah komprehensif ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat. Kerja sama yang erat antara Dinkes, puskesmas, dan masyarakat sangat krusial dalam upaya menekan angka kasus DBD di Kabupaten Lampung Selatan.
Kesimpulan
Upaya pencegahan DBD di Lampung Selatan menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi kesehatan warganya. Fogging dan sosialisasi PSN merupakan langkah penting, namun keberhasilannya sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan di rumah masing-masing. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan penyebaran DBD dapat ditekan dan kesehatan masyarakat tetap terjaga.