Dinkes Makassar Intensifkan Fogging Antisipasi Demam Berdarah
Dinas Kesehatan Makassar gencar melakukan fogging untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di tengah musim hujan, melibatkan puskesmas dan masyarakat.
Dinkes Makassar Gencar Lakukan Fogging Antisipasi Demam Berdarah
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar meningkatkan kegiatan fogging atau pengasapan di seluruh wilayah kota sebagai langkah antisipasi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Langkah ini diambil seiring dengan pergantian musim kemarau ke musim hujan, yang berpotensi meningkatkan populasi nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD. Kegiatan ini dimulai pada 22 Januari 2024.
Kepala Dinkes Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, menjelaskan bahwa pergantian musim meningkatkan risiko DBD. Beliau menekankan pentingnya kewaspadaan di seluruh 47 puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan. "Musim peralihan dari musim kemarau ke hujan atau sebaliknya cenderung memicu terjadinya penyakit DBD," ungkap dr. Nursaidah.
Prosedur penanganan kasus DBD di Kota Makassar telah ditetapkan. Jika ditemukan kasus DBD di suatu puskesmas, maka fogging akan segera dilakukan di sekitar pemukiman pasien. Tujuannya adalah untuk membatasi penyebaran dan mencegah penularan lebih lanjut.
Kerja sama dengan masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan pencegahan DBD. Dinkes Makassar mengajak seluruh RT/RW untuk aktif berkoordinasi dengan puskesmas setempat. Kolaborasi ini penting untuk mempercepat identifikasi dan penanganan kasus DBD, sekaligus membatasi penyebarannya di wilayah masing-masing.
Pentingnya peran serta masyarakat ditekankan oleh Nuryani, Ketua RT 002 Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo. Beliau menyatakan bahwa fogging telah dilakukan di wilayahnya, dan pihaknya juga aktif mensosialisasikan gerakan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.
Gerakan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah yang sulit dibersihkan, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air, sangat penting untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk DBD. Partisipasi aktif warga sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya Dinkes Makassar dalam menekan angka kasus DBD.
Dengan menggabungkan upaya fogging dari Dinkes dan partisipasi aktif warga melalui penerapan 3M, diharapkan penyebaran DBD di Kota Makassar dapat dikendalikan dan angka kasus dapat ditekan seminimal mungkin.