Fogging Bukan Solusi Utama Cegah DBD, Kata Dinkes Kota Serang
Dinas Kesehatan Kota Serang menegaskan fogging tidak efektif cegah DBD dan malah berbahaya jika dilakukan terlalu sering, mendorong masyarakat untuk fokus pada PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang menyatakan bahwa fogging bukanlah solusi utama untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD). Pernyataan ini disampaikan di Serang pada Selasa, 21 Januari, menyusul peningkatan kasus DBD yang signifikan. Jumlah kasus meningkat drastis dari 312 kasus di tahun 2023 menjadi 850 kasus di tahun 2024, dengan 13 kematian.
Menurut Nurhayati, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Serang, fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa. "Fogging hanya membunuh nyamuk aedes aegypti dewasa dan tidak dapat membunuh nyamuk yang berbentuk jentik," jelasnya. Lebih lanjut, ia menekankan bahaya melakukan fogging terlalu sering.
Nurhayati menjelaskan, "Kalau terlalu sering fogging, efek sampingnya bisa pada gangguan saluran pernapasan, pencernaan, sistem kekebalan tubuh, dan gangguan pada ibu hamil jika menghirup gas tersebut secara berlebihan." Dinkes Kota Serang menganjurkan fogging hanya dilakukan maksimal satu kali dalam setahun.
Sebagai alternatif pencegahan yang lebih efektif, Dinkes Kota Serang gencar mengkampanyekan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M: Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk. Inilah cara yang dinilai paling ampuh untuk mencegah penyebaran DBD.
Di awal tahun 2025, Kota Serang terpantau belum ditemukan kasus DBD baru. Namun, Dinkes tetap waspada dan menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam pengendalian penyakit ini. "Kami mengimbau agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat dan melakukan PSN. Karena, penanganan DBD ini perlu kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat sendiri," ujar Nurhayati.
Selain PSN, Dinkes Kota Serang juga menyarankan deteksi dini DBD melalui pemeriksaan kesehatan di puskesmas. "Alat NS1 sudah tersedia di seluruh puskesmas di Kota Serang untuk menegakkan diagnosis penyakit. Kalau langsung ke rumah sakit dikhawatirkan membludak," tambah Nurhayati. Pemeriksaan dini di puskesmas dinilai lebih efisien dan efektif.
Kesimpulannya, Dinkes Kota Serang mendorong warga untuk aktif melakukan PSN dan memanfaatkan fasilitas pemeriksaan dini di puskesmas. Fogging bukanlah solusi utama dan bahkan bisa berbahaya jika dilakukan berlebihan. Pencegahan DBD membutuhkan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat Kota Serang.