Dinkes Sumsel Laporkan 4 Kematian Akibat DBD di Januari 2025
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan melaporkan empat kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Januari 2025, dengan total 309 kasus DBD di bulan yang sama, dan berbagai upaya pencegahan telah dilakukan.
Palembang, 7 Februari 2025 - Sebuah laporan mengejutkan datang dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Dinkes Sumsel). Empat nyawa melayang akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di bulan Januari 2025. Angka ini menjadi sorotan, mengingat upaya pencegahan penyakit yang terus digencarkan.
Kasus DBD di Sumatera Selatan
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, Ira Primadesa, mengungkapkan data mengejutkan tersebut dalam konferensi pers di Palembang, Jumat lalu. Ia menyebutkan bahwa total kasus DBD di Januari 2025 mencapai 309 kasus. "Dari jumlah tersebut, empat orang meninggal dunia akibat DBD," ungkap Ira.
Distribusi kematian akibat DBD ini tidak merata. Kabupaten Banyuasin mencatatkan angka kematian tertinggi dengan dua kasus. Sementara itu, satu kematian masing-masing terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) dan Kabupaten Ogan Ilir. Tingkat kematian akibat DBD (Case Fatality Rate/CFR) di Sumsel pada Januari 2025 mencapai 1,32 persen dari total kasus.
Upaya Pencegahan DBD
Dinkes Sumsel telah dan terus berupaya keras untuk menekan angka kasus DBD. Sosialisasi masif mengenai pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menjadi salah satu strategi utama. PSN meliputi pembersihan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, pemeliharaan ikan pemakan jentik, dan fogging.
Selain itu, Dinkes Sumsel juga mendorong masyarakat untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan mandiri. "Untuk mengurangi risiko, kami berharap warga menggunakan lotion pengusir nyamuk dan memasang kelambu," imbuh Ira. Lebih lanjut, ia menjelaskan rencana distribusi larvasida DBD, insektisida cynoff, dan rapid diagnostic test (RDT) chikungunya.
Inovasi dalam pengendalian DBD juga terus dikembangkan. "Pengendalian juga akan dilakukan dengan pengembangan wolbachia yang mampu menurunkan kesakitan dengue hingga 77 persen dan hospitalisasi 86 persen, serta imunisasi dengue," jelas Ira. Pengembangan teknologi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam menekan angka kasus DBD di masa mendatang.
Jumlah Kasus DBD Sepanjang Tahun 2024
Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2024, Dinkes Sumsel mencatat angka kasus DBD yang cukup tinggi, yaitu 6.263 kasus. Data ini menunjukkan pentingnya upaya pencegahan dan pengendalian DBD yang berkelanjutan. Angka kematian di Januari 2025 menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah penyebaran penyakit ini.
Kesimpulannya, angka kematian akibat DBD di Sumsel pada Januari 2025 menjadi perhatian serius. Meskipun berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat krusial untuk menekan angka kasus dan kematian akibat DBD. Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya PSN dan langkah-langkah pencegahan mandiri diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit ini di masa mendatang.