Pemkot Cirebon Gencarkan Gertak PSN Atasi Lonjakan Kasus DBD
Pemerintah Kota Cirebon gencar melakukan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) untuk menekan lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang meningkat drastis di awal tahun 2025.

Lonjakan Kasus DBD di Kota Cirebon
Kota Cirebon, Jawa Barat, menghadapi peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2025. Data dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon menunjukkan lonjakan hampir 400 persen, dari 28 kasus pada Januari 2024 menjadi 82 kasus pada Januari 2025. Meskipun angka ini mengkhawatirkan, Pj. Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menegaskan bahwa status Kejadian Luar Biasa (KLB) belum ditetapkan karena harus melalui proses dan mekanisme tertentu.
Langkah Pencegahan DBD: Fokus pada Gertak PSN
Pemerintah Kota Cirebon menyadari pentingnya langkah pencegahan proaktif. Agus Mulyadi menekankan bahwa pemberantasan sarang nyamuk jauh lebih efektif daripada hanya mengandalkan fogging. Oleh karena itu, Pemkot Cirebon meluncurkan Surat Edaran (SE) yang mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) dengan menerapkan metode 3M: menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat-tempat penampungan air.
Selain Gertak PSN, Pemkot Cirebon juga melibatkan siswa melalui program Siswa Pemantau Jentik (SiPetik). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya DBD sejak usia dini, dengan melibatkan siswa dalam pemantauan dan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekolah dan rumah mereka. Hal ini dinilai lebih efektif karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik-jentik tetap berkembang biak jika tempat perindukannya tidak dibersihkan.
Peran SiPetik dan Keterbatasan Fogging
Pj. Wali Kota Cirebon menjelaskan bahwa partisipasi aktif masyarakat sangat krusial dalam upaya pencegahan DBD. Program SiPetik diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dengan melibatkan generasi muda dalam menjaga kebersihan lingkungan. Beliau juga menegaskan kembali bahwa fogging hanyalah solusi sementara dan tidak efektif jika tidak diimbangi dengan pemberantasan sarang nyamuk secara menyeluruh.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Siti Maria Listiawaty, menambahkan bahwa hingga pertengahan Februari 2025, jumlah kasus DBD telah melampaui 140 kasus. Angka ini masih berpotensi meningkat, sehingga kewaspadaan dan langkah pencegahan harus terus ditingkatkan. Meskipun fogging tetap menjadi pilihan, Maria menjelaskan bahwa tindakan ini dilakukan secara ketat dan hanya setelah investigasi menyeluruh di 20 rumah sekitar lokasi pasien positif DBD. Fogging hanya dilakukan jika ditemukan indikasi kuat, seperti keberadaan jentik nyamuk dan kasus DBD di sekitar lokasi.
Imbauan kepada Masyarakat
Dinas Kesehatan Kota Cirebon mengimbau masyarakat untuk proaktif menjaga kebersihan lingkungan. Langkah sederhana seperti menerapkan metode 3M secara rutin di rumah masing-masing dapat secara signifikan mengurangi risiko penyebaran DBD. Masyarakat juga didorong untuk memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia secara gratis jika mengalami gejala DBD. Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan lonjakan kasus DBD dapat ditekan dan kesehatan masyarakat Kota Cirebon dapat terjaga.
Kesimpulannya, peningkatan kasus DBD di Kota Cirebon mendorong Pemkot Cirebon untuk menggencarkan Gertak PSN dan program SiPetik. Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan metode 3M sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Meskipun fogging tetap digunakan, tetapi pemberantasan sarang nyamuk merupakan strategi utama dalam menekan angka kasus DBD.