Garudafood Bagi Dividen Rp350 Miliar, Strategi Inovasi Jadi Kunci Sukses
Garudafood membagikan dividen Rp350,33 miliar dari laba bersih Rp687,19 miliar di tahun 2024, didukung oleh strategi inovasi dan efisiensi operasional.

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) atau yang lebih dikenal sebagai Garudafood, mengumumkan pembagian dividen tunai senilai Rp350,33 miliar kepada pemegang sahamnya. Pengumuman ini disampaikan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta pada Kamis, 24 April 2025. Dividen tersebut setara dengan 56,10 persen dari laba bersih perusahaan di tahun buku 2024 yang mencapai angka Rp687,19 miliar. Pembayaran dividen dijadwalkan pada 21 Mei 2025 kepada pemegang saham yang terdaftar hingga 7 Mei 2025.
Direktur Utama Garudafood, Hardianto Atmadja, menyatakan bahwa tahun 2024 menjadi tahun bersejarah bagi perusahaan. Pencapaian laba bersih tertinggi sepanjang sejarah perusahaan ini merupakan hasil dari strategi efektif yang diterapkan, yaitu keseimbangan antara inovasi produk, efisiensi operasional, dan komitmen terhadap keberlanjutan. "2024 menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan Garudafood. Pencapaian laba bersih tertinggi sepanjang sejarah mencerminkan efektivitas strategi kami dalam menjaga keseimbangan antara inovasi, efisiensi operasional, dan komitmen terhadap keberlanjutan," ujar Hardianto.
Kinerja positif Garudafood ditopang oleh pertumbuhan penjualan yang signifikan. Segmen makanan dalam kemasan memberikan kontribusi terbesar terhadap total penjualan, yaitu sebesar 87,76 persen, dengan peningkatan 14,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pasar domestik tetap menjadi tulang punggung pendapatan perusahaan, menyumbang 96,88 persen dari total pendapatan bersih dan mencatatkan pertumbuhan sebesar 16,37 persen dibandingkan tahun 2023.
Strategi Garudafood untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Garudafood juga menyetujui beberapa keputusan penting. Salah satunya adalah pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah maksimum Rp50 miliar, atau sekitar 0,35 persen dari total saham yang beredar (sebanyak 130.562.827 lembar saham). Selain itu, RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Haijiang Gu sebagai komisaris baru, menggantikan Donald Reginald Gadsden.
Susunan dewan komisaris dan direksi Garudafood yang baru adalah sebagai berikut:
- Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto; Komisaris : Pangayoman Adi Soenjoto; Komisaris : Soeharto Sunjoto; Komisaris : Hartono Atmadja; Komisaris : Swen Neufeldt; Komisaris : Haijiang Gu; Komisaris Independen : Dorodjatun Kuntjoro Jakti; Komisaris Independen : Fitra Dewata Teramihardja; Komisaris Independen : Andi Chandra
- Dewan Direksi: Direktur Utama : Hardianto Atmadja; Direktur : Fransiskus Johny Soegiarto; Direktur : Paulus Tedjosutikno; Direktur : Robert Chandrakelana Adjie; Direktur : Johannes Setiadharma; Direktur : Swadheen Sharma
Melihat ke depan, Direktur Garudafood, Fransiskus Johny Soegiarto, menyampaikan rencana perusahaan untuk tahun 2025. Garudafood akan terus fokus pada inovasi produk dan proses bisnis, intensifikasi pasar, penetrasi ke sektor jasa makanan, dan transformasi digital dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). "Selain itu, Garudafood juga akan terus mengoptimalkan rantai pasok, mengadopsi praktik berkelanjutan, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi untuk menjaga daya saing dan mempertahankan momentum pertumbuhan," jelas Fransiskus.
Dengan strategi yang komprehensif dan kinerja keuangan yang solid, Garudafood optimis dapat mempertahankan momentum pertumbuhannya di masa mendatang. Pembagian dividen yang signifikan ini juga menjadi bukti komitmen perusahaan terhadap para pemegang sahamnya.