Bank Mandiri Bagikan Dividen Rp43,51 Triliun, Pertanda Dukungan Kuat Pemegang Saham
RUPST Bank Mandiri menetapkan dividen Rp43,51 triliun, menunjukkan dukungan pemegang saham pada ekspansi bisnis dan komitmen pada pembangunan nasional.

Jakarta, 25 Maret 2025 - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp43,51 triliun, atau 78 persen dari laba bersih konsolidasi tahun 2024. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, di Plaza Mandiri, Jakarta. Pembagian dividen ini mencerminkan kepercayaan pemegang saham terhadap kinerja Bank Mandiri dan rencana ekspansi bisnis perusahaan di masa depan. Selain itu, langkah ini juga menunjukkan komitmen Bank Mandiri terhadap pembangunan nasional.
Besaran dividen per lembar saham mencapai sekitar Rp466,18, meningkat 31,71 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dari total dividen, sebesar Rp22,62 triliun akan disetorkan ke negara mengingat kepemilikan saham Bank Mandiri oleh pemerintah sebesar 52 persen. Sisa 22 persen dari laba bersih akan ditahan untuk memperkuat permodalan dan mendukung pengembangan usaha selanjutnya. Kinerja Bank Mandiri sepanjang tahun 2024 memang terbilang positif, dengan laba bersih mencapai Rp55,8 triliun dan kualitas aset yang terus membaik.
Keputusan pembagian dividen ini telah mempertimbangkan aspek likuiditas dan struktur permodalan Bank Mandiri untuk mendukung rencana bisnis di tahun 2025. Meskipun demikian, Bank Mandiri memproyeksikan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tetap kuat di kisaran 19-20 persen setelah pembagian dividen. Hal ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam menjaga stabilitas keuangan dan kelangsungan bisnisnya.
Ekspansi Bisnis dan Kepercayaan Investor
Darmawan Junaidi menyatakan bahwa keputusan besaran dividen menunjukkan dukungan kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan. "Besaran dividen yang disepakati juga mencerminkan komitmen manajemen Bank Mandiri untuk terus berkontribusi secara optimal dalam pembangunan nasional serta memperkuat posisi sebagai mitra finansial utama pilihan nasabah," ujar Darmawan dalam keterangan resminya.
Selain pembagian dividen, RUPST juga menyetujui rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai maksimal Rp1,17 triliun. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keyakinan investor terhadap prospek jangka panjang Bank Mandiri yang didukung oleh fundamental yang solid dan kinerja yang terus bertumbuh. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai saham Bank Mandiri di pasar.
Bank Mandiri juga telah membukukan laba bersih sebesar Rp55,8 triliun sepanjang tahun 2024. Keberhasilan ini menjadi salah satu faktor pendorong keputusan pembagian dividen yang besar. Kinerja keuangan yang positif ini menunjukkan daya saing dan pengelolaan yang baik dari Bank Mandiri.
Perubahan Susunan Pengurus
RUPST Bank Mandiri juga menyepakati perubahan susunan pengurus. Sejumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris diberhentikan dan digantikan oleh beberapa nama baru. Perubahan ini merupakan bagian dari restrukturisasi untuk memperkuat kinerja dan tata kelola perusahaan.
Berikut susunan komisaris Bank Mandiri yang baru: Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto, Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali, Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh, Komisaris: Luky Alfirman, Komisaris: Yuliot, Komisaris Independen: Mia Amiati. Susunan direksi yang baru juga telah ditetapkan, dengan Darmawan Junaidi tetap menjabat sebagai Direktur Utama. Nama-nama dalam susunan direksi dan komisaris yang baru tersebut efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perubahan susunan pengurus ini diharapkan dapat membawa Bank Mandiri ke arah yang lebih baik dan mampu menghadapi tantangan di masa depan. Restrukturisasi ini merupakan bagian dari strategi Bank Mandiri untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Dengan pembagian dividen yang signifikan dan perubahan susunan pengurus, Bank Mandiri menunjukkan komitmennya untuk terus bertumbuh dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan memperkuat posisi Bank Mandiri di pasar perbankan nasional.