Bank Mandiri Gelar RUPST 2025: Dividen Rp358,6 per Saham & Perombakan Jajaran Direksi?
RUPST Bank Mandiri tahun buku 2024 telah digelar, membahas dividen potensial Rp358,6 per saham, rencana buyback saham, dan potensi perombakan susunan direksi.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024 pada Selasa, 25 Maret 2025, di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta. Rapat yang berlangsung tertutup ini membahas sejumlah agenda penting, termasuk pembagian dividen, rencana pembelian kembali saham (buyback), dan perubahan susunan pengurus perseroan. Agenda tersebut awalnya dijadwalkan pada 12 Maret, namun diundur untuk menyesuaikan dengan pengesahan Undang-Undang BUMN yang baru.
Salah satu poin utama RUPST adalah persetujuan laporan tahunan yang menunjukkan pencapaian laba bersih Bank Mandiri sebesar Rp55,8 triliun. Berdasarkan laba bersih konsolidasi tersebut, pemegang saham berpotensi menerima dividen sekitar Rp358,6 per lembar saham, setara dengan rasio pembayaran dividen 60 persen dan dividend yield sebesar 7,72 persen. Direktur Keuangan Bank Mandiri, Sigit Prastowo, sebelumnya telah menyatakan komitmen perusahaan untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen tersebut selama lima tahun terakhir, sesuai arahan Kementerian BUMN.
Selain dividen, RUPST juga membahas rencana buyback saham senilai Rp1,17 triliun yang akan menggunakan kas internal perusahaan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan nilai saham BMRI di pasar modal dan memberikan keuntungan lebih bagi para pemegang saham. Perubahan susunan pengurus juga menjadi sorotan, dengan potensi pergantian beberapa direksi, termasuk kemungkinan pengunduran diri Wakil Direktur Utama, Alexandra Askandar.
Agenda Utama RUPST Bank Mandiri 2025
Agenda RUPST Bank Mandiri 2025 meliputi beberapa poin penting, antara lain persetujuan laporan tahunan, penetapan penggunaan laba bersih, penetapan gaji dan tunjangan direksi, penunjukan akuntan publik, pembaruan Rencana Aksi, perubahan anggaran dasar, rencana buyback saham, dan perubahan susunan pengurus. Perubahan jadwal RUPST ini juga diikuti oleh bank-bank Himbara lainnya, seperti BRI, BNI, dan BTN, sebagai penyesuaian terhadap regulasi terbaru dan persiapan yang lebih matang.
Perubahan susunan direksi menjadi salah satu fokus utama dalam RUPST kali ini. Meskipun Direktur Utama Darmawan Junaidi diperkirakan akan tetap menjabat, beberapa direktur lainnya, termasuk Direktur Keuangan Sigit Prastowo dan Direktur Jaringan dan Ritel Banking Aquarius Rudiantoro, dikabarkan akan mengalami perubahan posisi atau bahkan pindah ke institusi lain seperti BRI dan Danareksa. Hal ini menunjukkan dinamika pergantian kepemimpinan di tubuh Bank Mandiri.
Perubahan-perubahan ini mencerminkan komitmen Bank Mandiri untuk terus beradaptasi dengan perkembangan lingkungan bisnis dan regulasi yang berlaku. Dengan laba bersih yang signifikan dan rencana strategis yang terukur, Bank Mandiri diharapkan dapat terus berkontribusi pada perekonomian nasional.
Perubahan Susunan Pengurus dan Implikasinya
Potensi pergantian beberapa direksi Bank Mandiri, khususnya Wakil Direktur Utama dan beberapa direktur lainnya, menimbulkan spekulasi di pasar. Perubahan ini dapat berdampak pada strategi dan arah kebijakan Bank Mandiri ke depannya. Namun, detail mengenai susunan pengurus baru belum diungkapkan secara resmi dalam RUPST.
Perubahan susunan direksi ini juga sejalan dengan dinamika pergantian kepemimpinan di sektor perbankan Indonesia. Beberapa bank BUMN lainnya juga mengalami perombakan jajaran direksi dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini menunjukkan adanya upaya untuk menyegarkan dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Meskipun perubahan ini mungkin menimbulkan ketidakpastian, langkah-langkah yang diambil oleh Bank Mandiri diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perusahaan dalam jangka panjang. Kejelasan mengenai susunan pengurus baru dan strategi ke depan akan menjadi hal yang dinantikan oleh para investor dan publik.
Kesimpulan
RUPST Bank Mandiri 2025 telah menghasilkan beberapa keputusan penting, termasuk pembagian dividen yang cukup signifikan, rencana buyback saham, dan potensi perubahan susunan direksi. Perubahan-perubahan ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kinerja perusahaan. Ke depannya, publik akan menantikan implementasi rencana-rencana tersebut dan dampaknya terhadap kinerja Bank Mandiri.