Gempa Magnitudo 2,4 Guncang Cianjur, BPBD Pastikan Tak Ada Kerusakan
Gempa magnitudo 2,4 mengguncang Cianjur, Jumat petang, namun BPBD memastikan tidak ada kerusakan bangunan, meskipun warga sempat panik dan mengungsi.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 2,4 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat petang, 21 April 2024. Gempa yang berpusat di darat, 6.83 LS dan 107.11 BT, pada kedalaman 19 kilometer ini sempat membuat panik warga di sejumlah kecamatan. Namun, beruntungnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur memastikan tidak ada kerusakan bangunan yang ditimbulkan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menyatakan bahwa petugas telah melakukan pendataan menyeluruh di beberapa kecamatan yang merasakan getaran cukup kuat, termasuk Cianjur, Cugenang, Cilaku, dan Warungkondang. Hasilnya, tidak ditemukan kerusakan infrastruktur akibat gempa tersebut. Meskipun demikian, kejadian ini kembali mengingatkan masyarakat akan potensi bencana di daerah tersebut.
Meskipun tidak menimbulkan kerusakan, gempa tersebut cukup terasa dan menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat. Banyak warga yang memilih untuk keluar rumah dan bertahan di luar untuk menghindari potensi gempa susulan. Setelah beberapa saat, ketika situasi mereda, barulah mereka kembali ke dalam rumah masing-masing. Kejadian ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.
Gempa Dangkal Akibat Aktivitas Sesar Aktif
Kepala BMKG Jawa Barat, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif. Lokasi episenter dan kedalaman hiposenter menunjukkan hal tersebut. Beruntung, hingga saat ini, belum terdeteksi adanya aktivitas gempa susulan.
Meskipun demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik. Informasi resmi mengenai gempa bumi dan bencana alam lainnya dapat diakses melalui situs resmi BMKG. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak benar dan meminimalisir kepanikan yang tidak perlu.
Gempa tersebut dirasakan di beberapa kecamatan dengan skala intensitas III MMI. Skala ini menunjukkan bahwa getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan-akan ada truk yang lewat. Meskipun intensitasnya tidak terlalu besar, namun cukup untuk menimbulkan rasa khawatir dan kepanikan di masyarakat.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Tetap tenang dan mengacu pada informasi resmi dari pihak berwenang merupakan langkah bijak dalam menghadapi situasi seperti ini.
Reaksi Warga dan Imbauan Kesiapsiagaan
Warga di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, merasakan getaran gempa dengan cukup kuat. Gina Rohmawati, salah satu warga Desa Nagrak, menceritakan pengalamannya, "Cukup kencang sampai pintu lemari berbunyi keras dan air di dalam galon berguncang, sehingga kami langsung lari ke luar rumah karena masih trauma dengan gempa beberapa tahun lalu," ujarnya. Pengalaman ini menggambarkan trauma yang masih melekat di ingatan warga pasca gempa besar beberapa waktu lalu.
BPBD Cianjur mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik jika terjadi gempa. Langkah yang tepat adalah segera keluar rumah dan mencari lahan terbuka atau lapangan yang jauh dari bangunan. Hal ini penting untuk menghindari potensi bahaya yang mungkin terjadi akibat gempa susulan atau kerusakan bangunan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Masyarakat perlu memahami langkah-langkah evakuasi yang tepat dan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang. Penting juga untuk selalu memperbarui informasi terkini mengenai potensi bencana melalui sumber-sumber terpercaya.
Kesimpulannya, gempa magnitudo 2,4 yang mengguncang Cianjur tidak menimbulkan kerusakan. Namun, peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan siap menghadapi potensi bencana alam di masa mendatang. Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah dalam hal kesiapsiagaan bencana sangatlah krusial.