Pekan QRIS Nasional 2025: Masyarakat NTB Makin Percaya Pembayaran Digital, Pengguna QRIS Tembus Setengah Juta!
Adopsi QRIS di NTB terus meningkat pesat, mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap pembayaran digital. Simak bagaimana Bank Indonesia NTB mendorong inklusi keuangan melalui Pekan QRIS Nasional 2025!

MATARAM – Kepercayaan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) terhadap sistem pembayaran digital semakin menguat, ditandai dengan pertumbuhan signifikan pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Data terbaru per Juni 2025 menunjukkan bahwa jumlah pengguna QRIS di NTB telah mencapai 493.134, didukung oleh 368.602 merchant aktif. Angka ini mencerminkan adaptasi teknologi yang pesat di berbagai lapisan masyarakat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Hario Kartiko Pamungkas, menyampaikan hal tersebut dalam puncak perayaan Pekan QRIS Nasional (PQN) 2025 di Lombok Epicentrum Mall, Mataram, Sabtu (16/8). Menurutnya, data ini bukan hanya menunjukkan peningkatan adopsi, tetapi juga kesiapan masyarakat NTB dalam menyongsong era ekonomi digital. Perkembangan ini meliputi wilayah kota besar hingga pelosok, serta sektor informal.
Peningkatan ini memperkuat ekosistem non-tunai di NTB, memberikan manfaat langsung bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang kini dapat bertransaksi lebih cepat dan efisien. Di sisi lain, konsumen menikmati kemudahan pembayaran tanpa perlu menginstal banyak aplikasi. Bank Indonesia semakin mendekati visinya untuk mewujudkan inklusi keuangan digital secara menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia, termasuk NTB.
Pertumbuhan Pesat Pengguna QRIS di NTB
Perkembangan penggunaan QRIS di NTB menunjukkan tren positif yang konsisten. Data per Juni 2025 menjadi bukti nyata bahwa sistem pembayaran digital ini telah diterima luas oleh masyarakat. Jumlah pengguna yang hampir mencapai setengah juta, ditambah dengan ratusan ribu merchant, menandakan penetrasi yang mendalam di berbagai sektor ekonomi.
Hario Kartiko Pamungkas menegaskan bahwa adopsi QRIS ini mencerminkan kepercayaan publik terhadap keamanan dan kemudahan transaksi digital. Keberadaan QRIS telah mempermudah proses pembayaran, baik bagi pelaku usaha maupun konsumen. Ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam mendorong digitalisasi ekonomi.
Manfaat QRIS tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga oleh sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Dengan QRIS, UMKM dapat menerima pembayaran secara non-tunai, mengurangi risiko penanganan uang tunai, dan meningkatkan efisiensi operasional. Konsumen juga diuntungkan dengan kemudahan bertransaksi hanya dengan memindai kode QR.
Inisiatif Pekan QRIS Nasional 2025
Sebagai wujud komitmen untuk memperluas pemanfaatan pembayaran digital, BI Provinsi NTB menyelenggarakan Pekan QRIS Nasional (PQN) 2025. Acara ini mengusung tema “Rayakan Digitalisasi! QRIS-nya Satu, Menangnya Banyak!”, yang menggabungkan edukasi, hiburan, olahraga, serta pemberdayaan UMKM. PQN 2025 juga menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Rangkaian kegiatan pra-PQN diawali dengan onboarding merchant di Kantin Digital Universitas Mataram, bertujuan untuk mendorong adopsi QRIS di lingkungan kampus dan membiasakan generasi muda dengan transaksi digital. Inisiatif lain adalah QRIS Jelajah Indonesia, sebuah program yang memadukan eksplorasi budaya lokal dengan penggunaan QRIS dalam setiap transaksi, sehingga literasi keuangan digital berjalan beriringan dengan pelestarian budaya.
Memasuki periode PQN, Bank Indonesia menggelar talkshow perlindungan konsumen untuk mengedukasi masyarakat terkait hak dan kewajiban dalam transaksi digital. Selain itu, diselenggarakan pula lomba ranking satu bagi mahasiswa dengan tema kebanksentralan, pembayaran digital, dan literasi keuangan. Puncak perayaan dimeriahkan dengan fun run 5K, zumba, bazar UMKM, serta panggung hiburan yang menampilkan musisi lokal.
Lomba fashion show dan mewarnai anak-anak bertema kemerdekaan turut menambah semarak acara. Seluruh kegiatan ini dikaitkan dengan transaksi QRIS, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal. Ini adalah langkah strategis untuk menjadikan pembayaran digital sebagai kebiasaan sehari-hari.
Membangun Ekonomi Digital Inklusif dan Berkelanjutan
Pemanfaatan QRIS dan inisiatif seperti Pekan QRIS Nasional merupakan bagian integral dari upaya Bank Indonesia dalam membangun fondasi ekonomi digital yang kuat. Hario Kartiko Pamungkas menekankan bahwa tujuan akhir dari digitalisasi pembayaran ini adalah menciptakan ekosistem yang inklusif, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat NTB.
Inklusi keuangan digital berarti setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki akses dan kemampuan untuk memanfaatkan layanan keuangan berbasis teknologi. Dengan QRIS, masyarakat di daerah pelosok sekalipun dapat bertransaksi secara digital, mengurangi kesenjangan aksesibilitas layanan keuangan. Ini juga mendukung pertumbuhan UMKM yang sebelumnya mungkin kesulitan dengan sistem pembayaran tradisional.
Melalui berbagai program edukasi dan promosi, BI NTB berupaya memastikan bahwa masyarakat tidak hanya menggunakan QRIS, tetapi juga memahami manfaat dan keamanannya. Kesadaran ini penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem pembayaran digital. Dengan demikian, QRIS bukan hanya alat transaksi, melainkan pilar penting dalam mewujudkan masyarakat NTB yang melek digital dan berdaya saing.