Pengguna QRIS di Sulawesi Tenggara Meningkat Pesat: Tembus 1,5 Juta Transaksi!
Bank Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan pengguna QRIS di Sulawesi Tenggara pada Januari 2025, mencapai 1,5 juta transaksi dan peningkatan jumlah pengguna sebesar 1.401 dibandingkan bulan sebelumnya.

Pertumbuhan pesat penggunaan sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat pada Januari 2025. Bank Indonesia (BI) mencatat peningkatan signifikan baik dari jumlah pengguna maupun volume transaksi, menunjukkan tren positif adopsi teknologi finansial di wilayah tersebut. Kepala KPw BI Sultra, Doni Septadijaya, mengungkapkan bahwa total pengguna QRIS di Sultra mengalami kenaikan sebesar 1.401 pengguna pada Januari 2025 dibandingkan Desember 2024.
Peningkatan ini menunjukkan tren positif adopsi QRIS di Sulawesi Tenggara. Data BI menunjukkan total pengguna QRIS pada Januari 2025 mencapai angka 272.932, meningkat dari 271.531 pengguna pada bulan sebelumnya. Lebih lanjut, pertumbuhan tahunan pengguna QRIS di Sultra juga sangat menggembirakan, yakni sebesar 23,18 persen jika dibandingkan dengan angka 209.660 pengguna pada tahun 2024.
Tidak hanya jumlah pengguna, volume transaksi QRIS di Sultra juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Doni Septadijaya memaparkan bahwa hingga 31 Januari 2025, tercatat sebanyak 1,5 juta transaksi menggunakan QRIS. Angka ini menunjukkan peningkatan tahunan sebesar 146,53 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang hanya mencatat 636.194 transaksi. Hal ini menunjukkan peningkatan kepercayaan dan kenyamanan masyarakat Sultra dalam menggunakan metode pembayaran digital.
Pertumbuhan QRIS: Sinergi Pemerintah dan Perbankan
Keberhasilan peningkatan penggunaan QRIS di Sulawesi Tenggara tidak terlepas dari kerja sama yang erat antara Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan daerah, dan pemerintah daerah (pemda). Sinergi ini telah berhasil mendorong inklusi keuangan di wilayah tersebut, memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat terhadap layanan keuangan digital.
Doni Septadijaya menekankan pentingnya kolaborasi tersebut dalam mendorong adopsi QRIS. "Capaian pengguna QRIS ini merupakan hasil kerja sama dan sinergi yang baik," ujarnya. Kerja sama ini meliputi sosialisasi, edukasi, dan penyediaan infrastruktur yang memadai untuk mendukung penggunaan QRIS.
Lebih lanjut, BI juga gencar melakukan edukasi kepada masyarakat Sultra mengenai kemudahan dan manfaat penggunaan QRIS. Program-program edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan mendorong masyarakat untuk beralih dari metode pembayaran konvensional ke pembayaran digital.
Dengan semakin banyaknya merchant yang menerima pembayaran QRIS, masyarakat semakin dimudahkan dalam bertransaksi. Kemudahan ini menjadi salah satu faktor pendorong utama peningkatan penggunaan QRIS di Sultra.
Dorongan Inklusi Keuangan dan Kemudahan Transaksi
BI berharap tren positif ini akan terus berlanjut dan semakin banyak masyarakat Sultra yang menggunakan QRIS. Doni Septadijaya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kemudahan transaksi yang ditawarkan oleh QRIS. "Selain lebih mudah, masyarakat juga tidak perlu lagi mencari uang pecahan kecil untuk pengembalian," tambahnya.
Penggunaan QRIS tidak hanya memberikan kemudahan bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan inklusi keuangan di Sultra. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terhubung dengan sistem keuangan digital, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
BI berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan dan perluasan penggunaan QRIS di Sultra. Ke depan, BI akan terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan QRIS dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat dan memberikan manfaat yang optimal bagi perekonomian daerah.
Secara keseluruhan, data yang dipaparkan oleh BI menunjukkan tren positif yang signifikan dalam adopsi QRIS di Sulawesi Tenggara. Peningkatan jumlah pengguna dan volume transaksi menandakan keberhasilan strategi inklusi keuangan dan kolaborasi antar lembaga terkait dalam mendorong penggunaan teknologi pembayaran digital di wilayah tersebut.