Transaksi QRIS di Balikpapan Tembus 10 Juta Kali di Triwulan I 2025
Bank Indonesia Balikpapan mencatat transaksi QRIS di tiga wilayah mencapai 10,4 juta kali pada triwulan pertama 2025, melampaui target dan menunjukkan peningkatan pesat transaksi digital.

Bank Indonesia (BI) Balikpapan mencatat prestasi gemilang dalam adopsi sistem pembayaran digital. Pada triwulan pertama tahun 2025, tercatat sebanyak 10.445.722 transaksi QRIS di tiga wilayah kerja mereka: Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Pencapaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan metode pembayaran non-tunai di Kalimantan Timur.
Kepala BI Balikpapan, Robi Ariadi, mengungkapkan bahwa angka tersebut setara dengan 34,69 persen dari target tahunan BI Balikpapan yang mencapai 30,11 juta transaksi. Keberhasilan ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital QRIS dan optimisme BI Balikpapan dalam mencapai target tahunan.
Lebih lanjut, Robi Ariadi menambahkan bahwa pertumbuhan transaksi QRIS ini didorong oleh peningkatan jumlah merchant yang bergabung dalam sistem. Hal ini menunjukkan semakin banyak pelaku usaha yang menyadari manfaat efisiensi dan transparansi yang ditawarkan oleh transaksi non-tunai.
Pertumbuhan Pesat Transaksi dan Merchant QRIS
BI Balikpapan menargetkan sebanyak 247.876 merchant QRIS pada tahun 2025. Hingga Maret 2025, telah terealisasi sebanyak 239.784 merchant, atau 96,73 persen dari target. Angka ini menunjukkan perkembangan yang sangat positif dan menjanjikan dalam perluasan adopsi QRIS di Kalimantan Timur.
Tidak hanya pelaku usaha, berbagai yayasan dan lembaga pengumpul dana umat juga telah memanfaatkan QRIS untuk memudahkan proses donasi. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan kemudahan QRIS dalam berbagai sektor.
BI Balikpapan berkomitmen untuk terus mendorong adopsi QRIS melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Salah satu program unggulan adalah Festival Non-Tunai Nusantara (Fentura).
Festival Non-Tunai Nusantara (Fentura) untuk Edukasi Masyarakat
Fentura dirancang sebagai platform edukasi untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan kemudahan serta kenyamanan transaksi digital kepada masyarakat. Kegiatan utama Fentura 2025 meliputi BPN Go x Fentura yang akan diselenggarakan pada awal Juli dan Fentu-Run, sebuah ajang lari dengan kampanye transaksi non-tunai yang akan berlangsung di Pantai Kilang Mandiri, Balikpapan, pada pertengahan Juli 2025.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan ekosistem QRIS, BI Balikpapan menyatakan tidak akan mengambil keuntungan dari Merchant Discount Rate (MDR) dalam transaksi QRIS selama Fentura. Seluruh biaya MDR akan diserahkan kepada pelaku industri, termasuk issuer, acquirer, switching, ASPI, dan PTEN.
Hal ini menunjukkan komitmen BI Balikpapan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Kalimantan Timur tanpa membebani pelaku usaha. Transparansi biaya MDR juga menjadi kunci keberhasilan dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem QRIS.
Penjelasan Peran Pihak Terkait dalam Ekosistem QRIS
Untuk memastikan pemahaman yang lebih baik, berikut penjelasan peran masing-masing entitas dalam ekosistem QRIS:
- Issuer: Lembaga keuangan yang menerbitkan QRIS untuk pengguna.
- Acquirer: Mengelola transaksi QRIS bagi merchant.
- Switching: Sistem yang memproses dan menghubungkan transaksi antar-jaringan sistem pembayaran.
- ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia): Menetapkan standar teknis QRIS.
- PTEN (Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional): Mengelola infrastruktur pembayaran digital.
Dengan kolaborasi yang kuat antar entitas tersebut, sistem QRIS dijamin tetap efisien, aman, dan transparan, tanpa melibatkan Bank Indonesia sebagai penerima biaya MDR. Hal ini memastikan keberlanjutan dan perkembangan sistem pembayaran digital di Indonesia.
Keberhasilan transaksi QRIS di Balikpapan menunjukkan potensi besar ekonomi digital di Indonesia. Dengan terus mendorong adopsi dan edukasi, diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih ke transaksi digital, mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan efisien.