GP Ansor DIY Luncurkan Ansor Istimewa BISA: Siap Hadapi Era Digital
Gerakan Pemuda Ansor DIY meluncurkan program Ansor Istimewa BISA untuk mencetak SDM unggul dan menjawab tantangan era digital melalui empat pilar utama: bisnis, inovasi, SDM, dan anak muda.

Gerakan Pemuda Ansor (GP) Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara resmi meluncurkan program unggulannya, "Ansor Istimewa BISA", Sabtu (26/4) di Sleman. Program ini dirancang untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan siap menghadapi tantangan era digital. Inisiatif ini menandai langkah strategis GP Ansor DIY untuk tidak hanya berperan aktif di internal organisasi, namun juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas.
Ketua PW GP Ansor DIY, Abdul Muiz, menjelaskan bahwa "Ansor Istimewa BISA" merupakan akronim dari empat pilar utama: Bisnis, Inovasi, Sumber Daya Manusia, dan Anak Muda. Keempat pilar ini menjadi pondasi program kerja yang strategis, kolaboratif, dan berorientasi masa depan. "Keempat pilar ini menjadi landasan dalam membentuk arah program kerja yang bersifat strategis, kolaboratif, dan berorientasi masa depan untuk menghadapi era digital," ungkap Abdul Muiz dalam acara peluncuran bertajuk “Spirit Baru Ansor Istimewa”.
Program ini diluncurkan sebagai respons terhadap kebutuhan adaptasi di era digital. GP Ansor DIY menyadari pentingnya peran pemuda dalam menghadapi tantangan zaman dan berupaya untuk menjadi bagian dari solusi, bukan hanya sebagai penonton. "Ansor Istimewa BISA bukan sekadar program kerja, tetapi manifestasi dari semangat baru untuk menjadi solusi atas berbagai persoalan bangsa," tegas Abdul Muiz. Ia menambahkan, "Kami tidak ingin hanya menjadi organisasi yang besar dalam sejarah, tetapi juga besar dalam kontribusi hari ini. Ansor harus menjadi jawaban, bukan hanya cerita."
Empat Pilar Ansor Istimewa BISA
Pilar Bisnis: GP Ansor DIY menghadirkan Ansor Sports Center, sebuah ruang komunitas terpadu yang mengintegrasikan olahraga, aktivitas ekonomi lokal, dan pemberdayaan kader. Inisiatif lain adalah Nusantara Organik (Nuso Farm), sistem pertanian dan peternakan terintegrasi berbasis ekonomi sirkular yang fokus pada ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.
Pilar Inovasi: Ansor Peduli, sistem kedaruratan pertama di Indonesia yang digerakkan kader muda NU dan didukung Siaga Ansor Gawat Darurat (SIGAB), menjadi inovasi unggulan. Sistem ini dilengkapi mekanisme donasi yang transparan dan akuntabel. Selain itu, ada BANTUIN (Banser Ansor untuk Indonesia), platform layanan *home service* dan perawatan rumah tangga yang dikelola kader GP Ansor secara profesional.
Pilar Sumber Daya Manusia: Penguatan kapasitas digital kader menjadi fokus utama melalui Pondok Digital Nusantara. Di sini, kader muda NU mendapatkan pelatihan *coding, artificial intelligence (AI)*, desain grafis, dan *digital marketing*, selalu mengedepankan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. "Program ini menjadi bentuk nyata komitmen GP Ansor DIY dalam membangun SDM unggul yang siap bersaing di era digital," jelas Abdul Muiz.
Pilar Anak Muda: Ansor Hub hadir sebagai ruang ekspresi dan kolaborasi kreatif bagi anak muda. Platform ini memberikan wadah bagi mereka untuk berkarya, berdialog, dan menciptakan solusi tanpa menunggu giliran. Ansor percaya bahwa pemuda bukan hanya penerus, tetapi juga penggerak perubahan saat ini.
GP Ansor DIY menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil. Program-program Ansor Istimewa BISA akan diimplementasikan secara bertahap dan terbuka untuk kolaborasi lintas sektor. "PW GP Ansor DIY mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya generasi muda, untuk ikut ambil bagian dalam gerakan ini," ajak Abdul Muiz. Program ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang unggul, inovatif, dan berdaya saing tinggi di era digital, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.