GP Ansor Luncurkan BUMA: Dorong Kemandirian Ekonomi Nasional dan Berdayakan UMKM
GP Ansor meluncurkan Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) untuk mendorong kemandirian ekonomi nasional, memberdayakan generasi muda, dan mengembangkan lebih dari 40.000 UMKM di bawah naungannya.

Gerakan Pemuda (GP) Ansor resmi meluncurkan Badan Usaha Milik Ansor (BUMA), sebuah holding company yang bertujuan untuk mengonsolidasikan berbagai unit bisnis strategis. Peluncuran ini dilakukan di Gedung BUMA, Percetakan Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu. Langkah ini diyakini akan mendorong kemandirian ekonomi nasional dan memberdayakan generasi muda Indonesia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Addin Jauharudin, menjelaskan bahwa BUMA merupakan bukti nyata komitmen GP Ansor untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi. Data yang dikumpulkan pada awal tahun 2022 menunjukkan bahwa terdapat 40.000 UMKM di bawah naungan GP Ansor, dan BUMA diharapkan dapat meningkatkan jumlah tersebut. "Di awal tahun 2022 kami pernah mengumpulkan data dari seluruh Indonesia, ada 40 ribu UMKM yang ada di bawah naungan GP Ansor. Hari ini, kita buktikan bahwa organisasi kepemudaan tidak hanya berbicara tentang gerakan sosial dan keagamaan, tapi juga harus menjadi kekuatan ekonomi," ujar Addin.
BUMA diharapkan menjadi penggerak utama bagi kader GP Ansor di seluruh Indonesia untuk mengembangkan berbagai jenis usaha. Addin berharap, BUMA akan menjadi kendaraan strategis untuk menciptakan kesejahteraan kolektif dan memperbesar kontribusi GP Ansor terhadap bangsa. "BUMA adalah kendaraan strategis Ansor untuk menciptakan kesejahteraan kolektif dan memperbesar kontribusi kita terhadap bangsa," ucapnya.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Memberdayakan Kader
Dengan diluncurkannya BUMA, GP Ansor berharap dapat memperbesar potensi pembiayaan dan pelatihan bagi para kadernya dalam mengelola usaha. Berbagai entitas usaha ritel yang telah dimiliki GP Ansor akan diintegrasikan ke dalam BUMA. CEO BUMA, Firmana Tri Andika, menekankan bahwa BUMA dibangun dengan prinsip profesionalisme, akuntabilitas, dan inovasi berkelanjutan. Meskipun lahir dari organisasi kepemudaan, BUMA tetap berorientasi pada standar manajemen modern dan pasar global.
Firmana juga menambahkan bahwa BUMA tetap berlandaskan nilai-nilai Ansor, seperti keadilan sosial, kebangsaan, dan kerakyatan. BUMA juga membuka peluang kerja sama strategis dengan mitra swasta, BUMN, dan komunitas global. "BUMA adalah wujud nyata semangat Ansor untuk mandiri, berdaya, dan berkontribusi. Kami mengundang semua pihak untuk bergabung dalam perjalanan ini, membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan," tutur Firman.
BUMA berkomitmen untuk mengintegrasikan kekuatan bisnis internal GP Ansor, mempercepat pertumbuhan usaha, dan membuka lapangan kerja bagi kader muda di seluruh Indonesia. Dengan menggabungkan berbagai sektor usaha, BUMA diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sektor Usaha yang Dinaungi BUMA
BUMA menaungi sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor vital, antara lain:
- Teknologi informasi
- Ketenagakerjaan
- Bisnis tur dan perjalanan
- Retail dan perdagangan
- Media dan event organizer
- Pertambangan
- Ekspor-impor
Dengan struktur holding ini, BUMA akan mampu mengoptimalkan sumber daya dan memperluas jangkauan bisnisnya. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat.
Peluncuran BUMA menandai langkah signifikan GP Ansor dalam berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional. Komitmen terhadap profesionalisme, inovasi, dan nilai-nilai kebangsaan menjadi kunci keberhasilan BUMA dalam mencapai tujuannya. Kerja sama dengan berbagai pihak diharapkan dapat memperkuat posisi BUMA di pasar dan menciptakan dampak yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.