TTL Dorong Lahirnya Wirausahawan Digital Muda lewat Youth Digipreneur
PT Terminal Teluk Lamong (TTL) meluncurkan program Youth Digipreneur untuk memberdayakan pemuda Jawa Timur menjadi wirausahawan digital andal dan kreatif melalui pelatihan serta pendampingan intensif.

PT Terminal Teluk Lamong (TTL), anak perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), berkomitmen mendorong lahirnya generasi wirausahawan digital muda di Jawa Timur. Hal ini diwujudkan melalui program inovatif bernama Youth Digipreneur yang diluncurkan di Surabaya pada awal Februari 2028. Program ini bertujuan untuk memberdayakan pemuda setempat agar mampu memanfaatkan peluang di era digital dan menciptakan bisnis yang berkelanjutan.
Program Youth Digipreneur dirancang sebagai program pelatihan dan pendampingan intensif selama enam bulan. Para peserta akan mendapatkan berbagai pelatihan, workshop, dan bimbingan intensif untuk membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam berwirausaha di dunia digital. Direktur Utama PT TTL, David Pandapotan Sirait, menekankan pentingnya program ini dalam menghadapi era digital yang menuntut kreativitas dan ketangkasan dalam melihat peluang usaha.
"Program Youth Digipreneur ini akan memberikan peluang besar bagi pemuda sekitar hingga mereka siap untuk berwirausaha," kata David. Ia menambahkan bahwa program ini penting karena generasi muda harus mampu memanfaatkan platform digital seperti aplikasi dan media sosial untuk menciptakan nilai tambah dan menghasilkan pendapatan. Program ini juga diharapkan dapat menjadi platform pemasaran bagi produk-produk UMKM yang telah dibina oleh PT TTL sebelumnya, seperti produk hidroponik, kerupuk ikan, tempe, dan kepiting.
Membekali Pemuda dengan Keterampilan Digital
Pelatihan yang diberikan dalam program Youth Digipreneur mencakup berbagai aspek kewirausahaan digital, mulai dari pengembangan ide bisnis, strategi pemasaran digital, pengelolaan keuangan, hingga pengembangan personal branding. Para peserta akan dibimbing oleh para ahli dan praktisi berpengalaman di bidangnya. Tujuannya adalah untuk membekali para peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang komprehensif agar mereka mampu bersaing di pasar digital yang dinamis.
Salah satu pelatihan awal yang diadakan pada 28 Februari 2025 diikuti oleh 30 pemuda dan menghadirkan Dzacky Amir, seorang entrepreneur dan konten kreator muda sebagai pembicara. Kehadiran Dzacky Amir diharapkan dapat menginspirasi para peserta dan memberikan gambaran nyata tentang sukses berwirausaha di era digital. Selain itu, program ini juga melibatkan kolaborasi dengan beberapa camat di Surabaya, seperti Camat Benowo Denny Christipel Tupamahu dan Camat Asemrowo Muhammad Khusnul Amin, serta Laznas LMI.
Kolaborasi ini menunjukkan komitmen multipihak dalam mendukung perkembangan wirausahawan digital muda di Jawa Timur. Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga filantropi, diharapkan program Youth Digipreneur dapat berjalan dengan optimal dan memberikan dampak yang signifikan bagi para peserta.
Harapan dan Dampak Youth Digipreneur
"Dengan Youth Digipreneur kami yakin pemuda sekitar akan semakin melek teknologi dan menjadi lebih kreatif. Kami yakin program ini akan membuka peluang tanpa batas bagi pemuda sekitar untuk menghasilkan kebermanfaatan," ujar Denny Christipel Tupamahu, Camat Benowo. Pernyataan ini merefleksikan harapan besar terhadap program Youth Digipreneur dalam menciptakan generasi muda yang tangguh dan mandiri secara ekonomi.
Program ini diharapkan tidak hanya menghasilkan wirausahawan digital yang sukses, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan membekali pemuda dengan keterampilan digital dan jiwa kewirausahaan, PT TTL berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Jawa Timur. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
PT TTL percaya bahwa pemuda merupakan agen perubahan yang memiliki potensi luar biasa. Melalui program Youth Digipreneur, TTL berupaya untuk memberdayakan potensi tersebut dan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan wirausahawan digital muda di Jawa Timur. Program ini menjadi bukti nyata komitmen TTL dalam berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Keberhasilan program ini akan diukur dari jumlah wirausahawan digital muda yang berhasil dibentuk, pertumbuhan bisnis yang mereka ciptakan, dan dampak positif yang mereka berikan kepada masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Youth Digipreneur diharapkan dapat menjadi model program pemberdayaan pemuda yang dapat ditiru di daerah lain di Indonesia.