Menpora Dito Ariotedjo Dorong ASN Muda Kemenpora Berinovasi
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mendorong ASN muda Kemenpora untuk berinovasi, meningkatkan daya saing, dan menciptakan ekosistem pelayanan publik yang inspiratif.
Jakarta, 6 Februari 2024 - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memberikan dorongan kuat kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) muda di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk senantiasa berinovasi dan meningkatkan daya saing. Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis lalu, Menpora menekankan pentingnya pengembangan potensi diri dan pembangunan ekosistem pelayanan publik yang inspiratif.
Menpora Dito menyatakan, "Intinya kita harus membuat suatu pola ekosistem dan komunikasi yang saling mengisi, menginspirasi, serta memberikan motivasi kepada pimpinan di unit masing-masing." Ia ingin Kemenpora menjadi kementerian yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan anak muda Indonesia. Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan keterbatasan, Menpora optimis Kemenpora dapat menunjukkan perannya dalam melayani masyarakat.
Penguatan Kapasitas ASN Muda untuk Pelayanan Publik yang Optimal
Dalam acara Sharing & Inovasi Generasi Muda ASN Kemenpora (SIGMA) 2025 di Auditorium Wisma Menpora, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2), Menpora Dito menekankan pentingnya penguatan kapasitas ASN muda. Ia mendorong ASN muda untuk aktif mengasah potensi dan memanfaatkan peluang pengembangan kompetensi yang tersedia. Kerja sama pendidikan dengan berbagai institusi juga menjadi salah satu strategi yang diusulkan.
Menpora menegaskan, "Saya ingin ASN kita diperkuat agar pelayanan publik bisa maksimal. Kita juga ingin membiasakan para ASN muda kita lebih mengasah potensinya." Hal ini sejalan dengan upaya Kemenpora untuk meningkatkan kesejahteraan ASN, termasuk target pencapaian tunjangan kinerja (tukin) 100 persen.
Efisiensi Anggaran untuk Program yang Berdampak
Menpora Dito juga menanggapi isu efisiensi anggaran pemerintah. Ia menjelaskan bahwa efisiensi ini justru akan mendorong Kemenpora untuk lebih efektif dalam merencanakan program-program yang berdampak nyata bagi masyarakat. Efisiensi bukan berarti mengurangi kesejahteraan internal Kemenpora, melainkan sebagai "shock therapy" untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan program.
Dito memaparkan, "Ini justru membuat shock therapy agar lebih bisa melakukan perencanaan, membuat program yang impact-nya jelas, lebih baik di tengah masyarakat serta memaksimalkan sektor olahraga, pembangunan kepemudaan, digitalisasi, AI dan bagaimana Indonesia bisa menjadi tuan rumah sekelas Asian Games, Olimpiade di lima sampai 10 tahun ke depan."
Profesionalisme dan Komunikasi yang Baik
Selain inovasi dan pengembangan kapasitas, Menpora juga menekankan pentingnya menjaga budaya kerja yang profesional, sopan santun, dan komunikasi yang efektif antar ASN, baik muda maupun senior. Lingkungan kerja yang harmonis dan kolaboratif dianggap krusial untuk mencapai tujuan Kemenpora.
Kesimpulannya, Menpora Dito Ariotedjo mendorong transformasi di lingkungan Kemenpora melalui inovasi, peningkatan kapasitas ASN muda, dan efisiensi anggaran. Semua upaya ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan publik dan mewujudkan visi Kemenpora yang relevan dan berdampak bagi masyarakat Indonesia.