Gubernur Kalteng Instruksikan Antisipasi Banjir di Kawasan Food Estate
Gubernur Kalimantan Tengah menginstruksikan antisipasi banjir di kawasan food estate untuk mencegah gagal panen dan menjaga ketahanan pangan nasional, terutama di Kapuas dan Pulang Pisau.

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran, memberikan instruksi penting kepada jajaran pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk mengantisipasi potensi banjir di area food estate. Hal ini dilakukan guna mendukung ketahanan pangan nasional dan mencegah kerugian akibat gagal panen.
Instruksi ini disampaikan langsung oleh Gubernur Sugianto di Palangka Raya pada Senin, 30 Januari 2025. Beliau menekankan pentingnya pemantauan intensif di 10 kabupaten/kota yang menjadi bagian dari program food estate Kalimantan Tengah. Kawasan pertanian atau food estate ini sangat vital bagi ketahanan pangan Indonesia, sehingga pencegahan banjir menjadi prioritas utama.
Dua kabupaten yang menjadi fokus utama antisipasi banjir adalah Kapuas dan Pulang Pisau, mengingat perannya sebagai lumbung pangan Kalteng. Gubernur meminta agar potensi banjir di daerah-daerah tersebut dipantau secara ketat, terutama saat curah hujan tinggi dan debit air meningkat. Langkah antisipasi ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif terhadap sektor pertanian.
Hasil pemantauan lapangan akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat, khususnya kementerian terkait. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi titik-titik rawan banjir dan merencanakan langkah pencegahan yang efektif. Gubernur juga menekankan pentingnya kesiapan peralatan, seperti pompa air, untuk mengatasi genangan air.
Gubernur Sugianto Sabran meminta pemerintah daerah untuk sigap dan bertindak cepat. Antisipasi dini dinilai lebih efektif daripada penanganan pasca-bencana. Hal ini disampaikan langsung oleh beliau saat rapat koordinasi lintas sektor. Pemerintah provinsi siap membantu penanganan di lapangan dengan menyediakan dukungan yang dibutuhkan.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng pada Januari 2025, tercatat enam kabupaten terdampak banjir: Murung Raya, Gunung Mas, Kapuas, Barito Selatan, Pulang Pisau, dan Kotawaringin Timur. Bencana ini mempengaruhi delapan kecamatan, 18 desa/kelurahan, 4.221 kepala keluarga, dan 10.476 jiwa. Kondisi di Murung Raya, Gunung Mas, Pulang Pisau, dan Kotawaringin Timur sudah mulai surut, sementara Kapuas dan Barito Selatan masih terendam.
Kesimpulannya, langkah Gubernur Kalteng untuk mengantisipasi banjir di kawasan food estate merupakan langkah proaktif untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan pemerintah pusat sangat penting untuk memastikan keberhasilan upaya mitigasi bencana ini. Kesiapsiagaan dan tindakan cepat menjadi kunci dalam mencegah gagal panen dan melindungi masyarakat dari dampak banjir.