Gubernur Maluku Utara Temui Mentan, Bahas Strategi Swasembada Pangan
Gubernur Maluku Utara bertemu Mentan untuk membahas potensi pertanian dan peternakan guna mencapai swasembada pangan, termasuk pemetaan lahan dan peningkatan SDM.

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, melakukan pertemuan dengan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta pada Senin. Pertemuan tersebut membahas strategi untuk memaksimalkan potensi pertanian, peternakan, dan perkebunan di Maluku Utara demi mencapai swasembada pangan. Pertemuan ini menjawab pertanyaan apa (pembahasan strategi swasembada pangan), siapa (Gubernur Maluku Utara dan Mentan), di mana (Kantor Kementerian Pertanian Jakarta), kapan (Senin), mengapa (untuk mencapai swasembada pangan), dan bagaimana (melalui pemetaan lahan dan peningkatan SDM).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Sherly menekankan pentingnya pemetaan lahan pertanian di Maluku Utara untuk pengelolaan optimal. Ia juga menyampaikan rencana pertemuan lanjutan antara Mentan dan 10 kepala daerah di Maluku Utara untuk membahas perencanaan ketahanan pangan secara lebih detail. Hal ini menunjukkan komitmen nyata untuk mencapai tujuan swasembada pangan.
âPagi ini saya bertemu dengan Menteri (Pertanian) dan Wakil Menteri Pertanian membahas tentang peluang-peluang dan potensi Maluku Utara untuk swasembada pangan, peternakan, dan perkebunan,â kata Sherly seusai pertemuan. Pernyataan ini menggarisbawahi fokus utama pertemuan tersebut yaitu potensi Maluku Utara dalam mencapai swasembada pangan.
Potensi Pertanian dan Peternakan Maluku Utara
Maluku Utara memiliki komoditas unggulan seperti kelapa, cengkeh, dan pala. Namun, dibutuhkan program peremajaan untuk meningkatkan produktivitasnya. Potensi besar juga terlihat di sektor peternakan, dengan lahan seluas 30.000 hingga 40.000 hektare yang dapat dikembangkan untuk peternakan sapi. Saat ini, Maluku Utara belum memiliki peternakan skala besar, sehingga pengembangan sektor ini menjadi prioritas.
Di sektor tanaman pangan, direncanakan pembukaan lahan untuk jagung dan padi. Produksi padi dan jagung saat ini masih jauh dari swasembada, sehingga sebagian besar kebutuhan masih dipasok dari Jawa dan Makassar. Oleh karena itu, peningkatan produksi lokal menjadi sangat penting untuk mencapai ketahanan pangan.
âMaluku Utara saat ini belum memiliki peternakan skala besar. Kami akan membuka lahan peternakan agar bisa memenuhi kebutuhan daging di dalam provinsi sendiri, sehingga tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar,â tambah Sherly. Pernyataan ini menunjukkan komitmen untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
âKami optimis, dengan pengelolaan yang baik, Maluku Utara bisa mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,â jelas Sherly. Optimisme ini didasarkan pada potensi sumber daya alam yang dimiliki Maluku Utara.
Peningkatan SDM Pertanian
Sekitar 80 persen masyarakat Maluku Utara berprofesi sebagai petani. Meskipun lahan tersedia, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola sektor pertanian tetap diperlukan. Petani padi saat ini sebagian besar berasal dari Bugis dan Jawa, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan kompetensi SDM pertanian lokal.
Koordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Pertanian akan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi SDM pertanian lokal. Hal ini menunjukkan pentingnya peran sumber daya manusia dalam keberhasilan program swasembada pangan.
Pemerintah pusat, melalui Kementerian Pertanian, berkomitmen untuk mendukung penguatan sektor pertanian di berbagai daerah, termasuk Maluku Utara, dengan memanfaatkan keunggulan komparatif masing-masing wilayah. Swasembada pangan merupakan program prioritas pemerintah.
Dukungan Pemerintah Pusat
Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa swasembada pangan merupakan program prioritas pemerintah. Pemerintah akan terus mendukung penguatan sektor pertanian di berbagai daerah dengan memanfaatkan keunggulan komparatif masing-masing wilayah. âSaat ini Presiden fokus pada pertanian untuk mewujudkan program prioritas swasembada pangan. Kita harus mendukung keunggulan tiap daerah dan membagi peran sesuai kompetensi serta potensi masing-masing,â ujar Mentan.
Kementan akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat terwujudnya ketahanan pangan nasional. Dengan potensi lahan yang besar dan dukungan kebijakan yang tepat, Maluku Utara diharapkan dapat menjadi salah satu daerah yang mampu mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan. Kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah sangat krusial dalam mewujudkan hal ini.
Dengan potensi yang ada dan komitmen dari pemerintah pusat dan daerah, Maluku Utara memiliki peluang besar untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Program-program yang terencana dan terintegrasi akan menjadi kunci keberhasilan upaya ini.