Gubernur Papua Selatan Imbau Bibit Pohon Gantikan Karangan Bunga Ucapan Selamat
Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, mengajak masyarakat mengganti ucapan selamat berupa karangan bunga dengan bibit pohon untuk pelestarian lingkungan dan simbol kepedulian terhadap alam Papua Selatan.

Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, mengajak masyarakat Papua Selatan untuk berpartisipasi dalam sebuah inisiatif lingkungan yang unik. Usai dilantik bersama Wakil Gubernur Paskalis Imadawa oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan pada Kamis (20/2), Gubernur Safanpo mengimbau agar masyarakat mengganti ucapan selamat berupa karangan bunga dengan bibit pohon. Imbauan ini disampaikan melalui siaran pers yang diterima Antara di Timika, Jumat (21/2).
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap dampak lingkungan dari kebiasaan memberikan karangan bunga. Gubernur Safanpo melihat peluang untuk mengubah tradisi tersebut menjadi aksi nyata pelestarian lingkungan di Papua Selatan. Langkah ini bukan hanya sekadar mengurangi sampah, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam bagi generasi mendatang.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tidak mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk ucapan selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan periode 2025-2030, tetapi diganti dengan bibit pohon atau bunga," kata Gubernur Safanpo dalam siaran pers tersebut. Beliau menekankan bahwa aksi ini memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar ucapan selamat biasa.
Inisiatif Ramah Lingkungan dari Papua Selatan
Menurut Gubernur Safanpo, memberikan bibit pohon sebagai ucapan selamat memiliki dua makna penting. Pertama, hal ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, aksi ini menunjukkan kepedulian nyata terhadap lingkungan dan pelestarian alam Papua Selatan. "Juga sebagai simbol rasa kepedulian terhadap alam dan lingkungan sekaligus doa bagi Papua Selatan," ujarnya menambahkan.
Bibit pohon yang diberikan nantinya akan ditanam bersama-sama dengan komunitas pegiat lingkungan di Papua Selatan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan dan menciptakan dampak yang lebih luas. Inisiatif ini juga diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk menerapkan praktik serupa.
Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pemberian bibit pohon bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga tindakan nyata yang berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan di Papua Selatan.
Respon Positif dan Tantangan ke Depan
Meskipun imbauan ini baru saja diluncurkan, sejumlah bibit pohon telah terlihat di halaman Kantor Gubernur Papua Selatan. Beberapa jenis bibit pohon palem, misalnya, telah diantar oleh Perum Bulog KC Merauke. Hal ini menunjukkan adanya respon positif dari masyarakat terhadap inisiatif Gubernur Safanpo.
Namun, tantangan tetap ada. Masyarakat perlu diedukasi lebih lanjut mengenai pentingnya inisiatif ini dan bagaimana cara berpartisipasi secara efektif. Pemerintah daerah juga perlu menyediakan infrastruktur dan dukungan yang memadai untuk memastikan keberhasilan program penanaman bibit pohon ini.
Keberhasilan inisiatif ini bergantung pada partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat Papua Selatan. Dengan mengubah tradisi pemberian karangan bunga menjadi penanaman pohon, Papua Selatan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pelestarian lingkungan.
Diharapkan, inisiatif ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan Papua Selatan dalam jangka panjang. Tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam.
Meskipun sejumlah karangan bunga masih terlihat berjejer di pagar Kantor Gubernur Papua Selatan pada hari pelantikan, langkah Gubernur Safanpo ini patut diapresiasi sebagai upaya inovatif dalam menggabungkan tradisi dengan kepedulian lingkungan.