Gubernur Sulut Ajak Umat Islam Besarkan Nama Allah di Malam Takbiran
Gubernur Sulawesi Utara mengajak umat Islam di Sulut untuk bersama-sama membesarkan nama Allah SWT melalui Malam Takbiran Idul Fitri 1446 H, dengan tetap menjaga keamanan dan kenyamanan.

Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Yulius Selvanus Komaling, mengajak seluruh umat Islam di provinsi tersebut untuk bersama-sama memuliakan nama Allah SWT melalui kegiatan Malam Takbiran dalam rangka menyambut Idul Fitri 1446 Hijriah. Ajakan ini disampaikan langsung oleh Gubernur saat membuka acara Malam Takbiran di Manado pada Minggu, 30 Maret. Kegiatan ini dimaknai sebagai bentuk syukur atas keberhasilan umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Dalam sambutannya, Gubernur Komaling menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan Malam Takbiran. "Malam Takbiran dilakukan sebagai syukur umat Muslim yang telah menang dan melewati ibadah puasa selama satu bulan," katanya. Ia juga berharap agar seluruh peserta pawai dapat meraih kemenangan sejati, yakni kemenangan spiritual melalui pengamalan nilai-nilai keislaman.
Tradisi mengumandangkan takbir pada Malam Takbiran merupakan tradisi yang dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai bentuk pujian dan pengagungan terhadap kebesaran Allah SWT. Gubernur Komaling berharap momentum ini dapat memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di tengah masyarakat Sulut.
Malam Takbiran: Syukur dan Implementasi Nilai-nilai Ramadhan
Lebih lanjut, Gubernur Komaling mengajak umat Islam di Sulut untuk tidak hanya berhenti pada perayaan Idul Fitri, tetapi juga untuk mengimplementasikan nilai-nilai ibadah puasa yang telah dijalankan selama Ramadhan. Hal ini penting untuk menjaga konsistensi spiritualitas dan ketakwaan setelah bulan suci berakhir.
Ia menekankan pentingnya peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, dengan selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian, nilai-nilai yang didapatkan selama Ramadhan dapat terus dipegang teguh dalam kehidupan sehari-hari.
Selain aspek spiritual, Gubernur juga mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan silaturahim dengan sesama, serta senantiasa mengedepankan toleransi antarumat beragama. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai kebersamaan dan kerukunan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
Pentingnya Keamanan dan Ketertiban
Gubernur Komaling secara khusus menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan Malam Takbiran berlangsung. Peserta pawai dan takbiran diimbau untuk selalu menjaga sikap dan perilaku yang tertib, menghormati pengguna jalan lain, dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum. Kerjasama antara masyarakat dan aparat keamanan sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keamanan acara ini.
Dengan menjaga keamanan dan ketertiban, Malam Takbiran dapat berjalan dengan lancar dan khidmat, sehingga makna spiritual dari perayaan tersebut dapat tercapai secara optimal. Hal ini juga akan memberikan citra positif bagi umat Islam di Sulawesi Utara.
Sebagai penutup, Gubernur Komaling kembali menegaskan harapannya agar Malam Takbiran di Sulawesi Utara dapat menjadi momentum untuk memperkuat persatuan, meningkatkan keimanan, dan mempererat tali silaturahim antar sesama, serta antar umat beragama. Semoga perayaan Idul Fitri 1446 H membawa kedamaian dan keberkahan bagi seluruh masyarakat Sulawesi Utara.
Dengan semangat kebersamaan dan keimanan yang tinggi, diharapkan Malam Takbiran di Sulawesi Utara dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam melaksanakan perayaan keagamaan dengan penuh khidmat dan tetap menjaga ketertiban umum. Semoga nilai-nilai Ramadhan dapat terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.