Gunung Marapi Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik hingga 1.200 Meter!
Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Jumat dini hari, menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.200 meter dan menimbulkan kecemasan warga sekitar.

Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada Jumat, 7 Juli 2024, pukul 02.45 WIB. Erupsi ini menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.200 meter dari puncak gunung, atau setara dengan 4.091 meter di atas permukaan laut. Petugas Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi, Ahmad Rifandi, melaporkan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,7 milimeter dan durasi sekitar 2 menit 4 detik.
Erupsi Gunung Marapi ini terjadi setelah erupsi utama pada bulan Desember 2023 yang mengakibatkan 23 korban jiwa. Sejak erupsi utama tersebut hingga saat ini, Gunung Marapi telah mengalami erupsi sebanyak 407 kali. Status Gunung Marapi saat ini masih berada pada Level II (Waspada), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak memasuki wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas kawah verbeek. Ancaman bahaya lahar atau banjir lahar juga perlu diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi, khususnya selama musim hujan.
Kejadian ini menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran di kalangan warga sekitar, terutama di Kabupaten Agam. Salah satu warga Kecamatan Ampek Angkek Agam, Widia (35), menuturkan, "Terdengar dentuman keras. Saya khawatir erupsi ini mempengaruhi aliran sungai dari puncak karena saat ini kondisi hujan di daerah ini." Widia awalnya mengira suara dentuman tersebut adalah suara petir, namun setelah melihat rekaman video CCTV yang beredar di media sosial, ia menyadari bahwa itu adalah letusan Gunung Marapi. Rekaman video tersebut memperlihatkan dengan jelas percikan api dari letusan gunung tersebut. Warga lainnya, Rudi (40), hanya bisa berharap, "Semoga Marapi pulih kembali."
Aktivitas Vulkanik Gunung Marapi dan Imbauan kepada Masyarakat
Erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Jumat dini hari merupakan yang terbaru dari serangkaian erupsi yang telah terjadi sejak Desember 2023. Jumlah erupsi yang mencapai 407 kali menunjukkan tingginya aktivitas vulkanik gunung berapi ini. Tinggi kolom abu vulkanik yang mencapai 1.200 meter juga menjadi indikasi kekuatan erupsi yang terjadi. Pihak berwenang terus memantau aktivitas Gunung Marapi dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas.
Meskipun status Gunung Marapi masih berada pada Level II (Waspada), masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar lereng gunung dan aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi. Potensi ancaman bahaya lahar atau banjir lahar perlu diantisipasi, khususnya selama musim hujan. Masyarakat dihimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang dan mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan.
Pemerintah daerah setempat juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dampak dari erupsi Gunung Marapi. Upaya tersebut antara lain penyediaan tempat evakuasi, sosialisasi kepada masyarakat, dan peningkatan sistem pemantauan aktivitas vulkanik gunung. Kerjasama antar instansi terkait juga terus ditingkatkan untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat.
Dampak Erupsi dan Persiapan Menghadapi Potensi Bencana
Erupsi Gunung Marapi selain menimbulkan kecemasan warga juga berpotensi menimbulkan dampak yang lebih luas. Abu vulkanik yang disemburkan dapat mengganggu aktivitas penerbangan dan menyebabkan gangguan pernapasan bagi masyarakat. Potensi ancaman lahar dingin juga perlu diwaspadai, terutama di daerah aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi. Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi.
Masyarakat dihimbau untuk selalu mempersiapkan diri dengan berbagai hal, seperti menyiapkan masker untuk melindungi diri dari abu vulkanik, menyediakan perlengkapan darurat, dan mengetahui jalur evakuasi terdekat. Penting juga untuk selalu mengikuti arahan dan informasi dari pihak berwenang agar dapat mengambil tindakan yang tepat dan aman. Dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang tinggi, diharapkan dampak dari erupsi Gunung Marapi dapat diminimalisir.
Pemerintah dan instansi terkait terus berupaya untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana. Sosialisasi dan pelatihan tentang cara menghadapi erupsi gunung berapi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait, diharapkan dampak dari erupsi Gunung Marapi dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat dapat terjamin.
Semoga situasi dapat segera kembali kondusif dan Gunung Marapi dapat kembali tenang. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi ancaman bencana alam.