Gunung Marapi Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik hingga 600 Meter!
Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Senin, 17 Maret 2025, melontarkan abu vulkanik setinggi 600 meter dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat sekitar.

Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali erupsi pada Senin, 17 Maret 2025, pukul 11.20 WIB. Erupsi ini melontarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 600 meter di atas puncak gunung. Petugas Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Teguh, melaporkan kejadian ini dari Padang. Erupsi tersebut terekam dengan amplitudo maksimum 32 milimeter dan berdurasi 34 detik, dengan kolom abu berwarna kelabu tebal condong ke arah barat laut.
Erupsi Gunung Marapi ini merupakan yang ketujuh sejak awal Maret 2025. Aktivitas vulkanik gunung ini telah tercatat beberapa kali sebelumnya, dengan ketinggian kolom abu bervariasi. Beberapa erupsi bahkan tidak teramati karena tertutup awan, sementara yang lain menunjukkan amplitudo dan durasi yang berbeda-beda. Data lengkap mengenai aktivitas Gunung Marapi sejak awal Maret hingga 17 Maret 2025 telah direkam oleh PGA.
Status Gunung Marapi saat ini berada pada Level II (Waspada). Hal ini menandakan potensi bahaya erupsi masih ada dan masyarakat di sekitar gunung perlu meningkatkan kewaspadaan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi penting untuk keselamatan masyarakat.
Aktivitas Vulkanik Gunung Marapi dan Rekomendasi PVMBG
Sejak awal Maret 2025, Gunung Marapi telah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan beberapa kali erupsi. Rinciannya, erupsi pertama terjadi pada 1 Maret, diikuti erupsi pada 5 Maret, 7 Maret (dengan kolom abu mencapai 1.200 meter), 8 Maret (kolom abu tidak teramati karena tertutup awan), 13 Maret (data amplitudo dan durasi tidak tercatat), dan 16 Maret. Erupsi pada 17 Maret menambah catatan aktivitas vulkanik gunung ini.
PVMBG merekomendasikan agar masyarakat, pendaki, dan pengunjung untuk tidak memasuki atau beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek). Ini merupakan langkah penting untuk mencegah terjadinya korban jiwa akibat erupsi susulan atau dampak lainnya.
Selain itu, PVMBG juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya banjir lahar hujan, terutama selama musim hujan. Lahar hujan dapat terjadi ketika material vulkanik terbawa oleh air hujan dan mengalir menuruni lereng gunung.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Marapi dapat diakses melalui kanal resmi PVMBG dan instansi terkait lainnya.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Marapi pada 17 Maret 2025 menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap aktivitas vulkanik di Indonesia. Rekomendasi PVMBG harus dipatuhi untuk meminimalisir risiko bahaya. Pemantauan aktivitas gunung api secara terus-menerus sangat penting untuk memberikan peringatan dini dan melindungi masyarakat sekitar.