Gunungkidul Terima 9.400 Dosis Vaksin PMK Tahap Kedua
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul menerima 9.400 dosis vaksin PMK tahap kedua untuk pengendalian penyakit mulut dan kuku, dengan total pengajuan 31.000 dosis hingga Agustus mendatang.
![Gunungkidul Terima 9.400 Dosis Vaksin PMK Tahap Kedua](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191700.500-gunungkidul-terima-9400-dosis-vaksin-pmk-tahap-kedua-1.jpg)
Gunungkidul, 11 Februari 2025 - Upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Gunungkidul terus digencarkan. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul baru saja menerima tambahan 9.400 dosis vaksin PMK sebagai bagian dari distribusi tahap kedua. Penambahan ini diharapkan mampu mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity) pada ternak di wilayah tersebut.
Vaksinasi PMK Gunungkidul: Tahap Kedua
Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, menyampaikan bahwa penambahan dosis vaksin ini merupakan bagian penting dari strategi pengendalian PMK. Pada tahap pertama, Januari 2025, Gunungkidul telah menerima 3.000 dosis vaksin. Dengan tambahan 9.400 dosis ini, total vaksin yang diterima hingga saat ini mencapai 12.400 dosis. Proses vaksinasi terus berjalan dan petugas melakukan pemantauan ketat di setiap kapanewon (kecamatan) untuk memastikan pendistribusian vaksin tepat sasaran.
Vaksinasi PMK di Gunungkidul tidak hanya mengandalkan pasokan dari pemerintah pusat. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga telah mengajukan proposal tambahan sebanyak 11.000 dosis vaksin melalui jalur Pemkab dan 10.000 dosis melalui Baznas. Total keseluruhan vaksin yang diajukan mencapai 31.000 dosis, dengan target distribusi hingga Agustus 2025.
Strategi Distribusi dan Edukasi
DPKH Gunungkidul menerapkan strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dalam proses distribusi vaksin. Hal ini dilakukan untuk memastikan penerimaan vaksin oleh masyarakat peternak berjalan lancar dan mencegah penolakan. Petugas lapangan aktif memberikan penjelasan dan edukasi kepada peternak mengenai pentingnya vaksinasi PMK untuk melindungi ternak mereka.
Wibawanti menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi aktif dari seluruh pihak dalam upaya pengendalian PMK. Ia berharap dengan penambahan dosis vaksin dan strategi KIE yang tepat, penyebaran PMK di Gunungkidul dapat dikendalikan secara efektif.
Situasi PMK di Gunungkidul
Meskipun vaksinasi terus dilakukan, kasus PMK di Gunungkidul masih menunjukkan angka positif. Tercatat sebanyak 1.300 ekor ternak masih terjangkit PMK. Namun, terdapat kabar baik, yaitu sebanyak 456 ekor ternak telah dinyatakan sembuh. Angka kesembuhan ini menunjukkan adanya dampak positif dari upaya vaksinasi dan penanganan yang telah dilakukan.
Harapan Ke Depan
Dengan ketersediaan vaksin yang semakin banyak, DPKH Gunungkidul optimistis program vaksinasi akan semakin efektif. Mereka berharap dapat segera mencapai herd immunity di kalangan ternak, sehingga penyebaran PMK dapat dikendalikan sepenuhnya. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah, petugas lapangan, hingga para peternak.
"Dengan penyaluran vaksin yang semakin masif, diharapkan Kabupaten Gunungkidul dapat segera mengendalikan penyebaran PMK dan memastikan kesehatan ternak tetap terjaga," ujar Wibawanti.