Guru Besar Undip Dorong Polri Proaktif Bangun Citra Positif di Era Digital
Guru Besar Ilmu Komunikasi Undip, Prof. Yanuar Luqman, menekankan pentingnya strategi komunikasi proaktif berbasis data bagi Polri untuk melawan informasi negatif di media sosial dan membangun citra positif.

Jakarta, 7 Mei 2024 - Dalam era digital yang dipenuhi arus informasi deras, membangun citra positif menjadi tantangan tersendiri bagi institusi kepolisian. Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip), Prof. Yanuar Luqman, menekankan pentingnya strategi komunikasi proaktif bagi Polri untuk menghadapi tantangan ini. Hal tersebut disampaikannya dalam diskusi panel pada Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Divisi Humas Polri 2025 di Semarang, Jawa Tengah.
Prof. Yanuar menyoroti pentingnya pendekatan proaktif berbasis data untuk membangun narasi yang kuat dan sulit dipatahkan. Ia mengingatkan agar humas Polri tidak hanya reaktif, menanggapi informasi negatif setelah viral, melainkan membangun citra positif secara preventif. "Jangan tunggu viral dahulu baru klarifikasi. Bangun narasi yang proaktif, dan itu harus berbasis data supaya tidak bisa dipatahkan," tegasnya.
Keterlambatan klarifikasi, menurut Prof. Yanuar, seringkali memicu fenomena framing negatif di media sosial. Informasi negatif cenderung menyebar lebih cepat daripada klarifikasi, sehingga membentuk persepsi publik yang kurang baik. Oleh karena itu, strategi komunikasi yang proaktif dan cepat sangat krusial dalam menjaga citra positif Polri.
Strategi Komunikasi Proaktif Polri di Era Digital
Prof. Yanuar memberikan contoh penggunaan teknologi AI, seperti ChatGPT, untuk menganalisis persepsi publik terhadap Polri. Hasil simulasi menunjukkan bahwa meskipun ada persepsi negatif, sebagian besar top of mind masyarakat masih positif terhadap institusi kepolisian. "Saya coba tanya ChatGPT tentang persepsi publik terhadap polisi. Dari 10 jawaban yang muncul, hanya tiga yang bernada negatif. Ini menunjukkan ruang untuk membangun narasi positif masih sangat besar," ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kinerja Ipda Purnomo dari Polres Lamongan yang aktif dalam kegiatan sosial dan membagikannya di media sosial. Hal ini, menurut Prof. Yanuar, merupakan contoh kampanye positif yang dapat diadopsi oleh seluruh jajaran Polri. "Kalau tokoh-tokoh seperti Pak Purnomo di Lamongan bisa mengayomi masyarakat, bahkan yang telantar sekalipun, kenapa tidak itu ditiru di polsek atau polres? Kampanye-kampanye positif seperti ini akan berdampak pada citra institusi secara keseluruhan," ucapnya.
Lebih lanjut, Prof. Yanuar menekankan pentingnya data dalam membangun narasi positif. Informasi yang akurat dan terverifikasi akan lebih mudah diterima publik dan mampu menangkal informasi negatif yang seringkali menyesatkan. Oleh karena itu, Divisi Humas Polri perlu meningkatkan kemampuannya dalam mengolah dan menyebarkan data yang relevan dan terpercaya.
Rakernis Divisi Humas Polri 2025
Rakernis Divisi Humas Polri Tahun Anggaran 2025 di Semarang mengangkat tema "Melalui Optimalisasi Manajemen Media, Divhumas Polri Siap Mendukung Kebijakan Kapolri dalam Rangka Mewujudkan Program Astacita Presiden RI Menuju Indonesia Emas 2045". Rakernis ini menjadi forum penting bagi Polri untuk mengevaluasi kinerja humas dan merumuskan strategi komunikasi yang lebih efektif di masa mendatang.
Dalam konteks Indonesia Emas 2045, citra positif Polri sangat penting untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Komunikasi yang proaktif dan transparan akan membantu membangun kepercayaan publik dan mendukung keberhasilan program pemerintah. Oleh karena itu, rekomendasi dan strategi yang dihasilkan dari Rakernis ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata Polri dalam meningkatkan citra positifnya di era digital.
Kesimpulannya, membangun citra positif Polri di era digital membutuhkan strategi komunikasi yang proaktif, berbasis data, dan responsif terhadap perkembangan informasi. Dengan mengoptimalkan manajemen media dan mengadopsi praktik terbaik, Polri dapat meningkatkan kepercayaan publik dan berkontribusi pada terciptanya Indonesia Emas 2045.