Gus Ipul Bacakan Puisi Toleransi di Perayaan Paskah Kemensos
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, bacakan puisi tentang toleransi dan persaudaraan dalam perayaan Paskah 2025 di lingkungan Kementerian Sosial.

Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyampaikan pesan toleransi dan persaudaraan dalam sebuah puisi yang dibacakannya pada perayaan Paskah 2025. Perayaan yang dihelat di lingkungan Kementerian Sosial (Kemensos) ini menjadi momen penting untuk memperkuat semangat kebersamaan di tengah keberagaman bangsa Indonesia.
Acara perayaan Paskah di Kemensos yang bertema "Damai Sejahtera karena Kebangkitan Kristus kepada Masyarakat dan Alam Sekitarnya" ini dihadiri oleh para pejabat dan pegawai Kristiani. Perayaan tersebut berlangsung pada Rabu, 30 April 2025, di Jakarta. Gus Ipul menekankan pentingnya toleransi sebagai fondasi persaudaraan sejati dalam melayani seluruh rakyat Indonesia.
Dalam sambutannya, Gus Ipul menyampaikan, "Tanpa toleransi, tidak mungkin ada persaudaraan sejati. Kita satu dalam tujuan melayani rakyat Indonesia sebaik-baiknya." Pernyataan ini menjadi inti dari pesan yang ingin disampaikannya kepada seluruh hadirin dan masyarakat Indonesia secara luas.
Puisi Cinta dari Kemensos untuk Indonesia
Puncak acara perayaan Paskah di Kemensos ditandai dengan pembacaan puisi karya Gus Ipul yang berjudul "Cinta dari Kemensos untuk Indonesia". Puisi ini menggambarkan pentingnya menjaga harmoni dan persatuan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Ini merupakan momen yang unik, karena menurut Gus Ipul sendiri, ini adalah pertama kalinya ia membacakan puisi di lingkungan Kemensos. Hal ini ia lakukan sebagai bentuk kehadiran dan kebersamaan dalam merayakan Paskah.
Pembacaan puisi tersebut kemudian diulang oleh Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, sebagai simbol kebersamaan dan kesatuan di lingkungan Kemensos. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan persaudaraan.
Gus Ipul juga menekankan bahwa perayaan Paskah bukan hanya sekadar seremoni keagamaan, melainkan momentum untuk merefleksikan nilai-nilai pengorbanan, kasih, dan harapan. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, dapat menginspirasi pelayanan publik yang lebih manusiawi dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Makna Perayaan Paskah bagi Pelayanan Publik
Lebih lanjut, Gus Ipul menyampaikan harapannya untuk menciptakan lingkungan kerja di Kemensos yang sehat, hangat, dan penuh kekeluargaan. Ia meyakini bahwa lingkungan kerja yang kondusif akan melahirkan semangat pengabdian yang lebih tulus dan alami. Hal ini sejalan dengan tema perayaan Paskah tahun ini yang menekankan kedamaian dan kesejahteraan.
Perayaan Paskah di Kemensos dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico, dan Pendeta Asron Marbun. Kehadiran mereka semakin memperkuat makna perayaan Paskah sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan dan toleransi antar sesama.
Secara keseluruhan, acara perayaan Paskah di Kemensos tahun 2025 menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kerukunan dan toleransi beragama di Indonesia. Pembacaan puisi oleh Gus Ipul menjadi simbol penting dari pesan toleransi dan persaudaraan yang ingin disampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia.