H-4 Lebaran, Volume Kendaraan di Jalan Kalimalang Melonjak 50 Persen!
Volume kendaraan di Jalan Kalimalang meningkat drastis hingga 50 persen menjelang Lebaran, memicu antisipasi kepolisian dengan rekayasa lalu lintas.

Jakarta, 27 Maret 2024 - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, tepatnya H-4 Lebaran, volume kendaraan di Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, mengalami peningkatan signifikan hingga 50 persen dibandingkan hari-hari biasa. Lonjakan ini memaksa pihak kepolisian untuk bersiaga dan mengantisipasi potensi kemacetan panjang yang kerap terjadi saat arus mudik Lebaran.
Peningkatan volume kendaraan ini terlihat jelas sejak pukul 20.30 WIB. Arus lalu lintas dari Jakarta menuju Bekasi dipadati oleh pemudik yang sebagian besar menggunakan sepeda motor. Iptu Teguh Budi Raharjo, Panit Keamanan dan Keselamatan Satuan Wilayah Jakarta Timur, mengungkapkan, "Untuk seluruh pengemudi, saya atensi agar semua berhati-hati mengingat malam ini cukup meriah sekitar 40-50 persen yang sudah mengarah timur."
Kepadatan arus lalu lintas diperkirakan akan semakin meningkat menjelang tengah malam, seiring dengan terus bertambahnya jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor. "Dari dua hari yang lalu dilaporkan kenaikan volume kendaraan sekitar 20-30 persen, nah sekarang malam ini cukup meriah 40-50 persen. Untuk arteri seluruhnya hampir roda dua," tambah Iptu Teguh.
Antisipasi Kemacetan di Jalan Kalimalang
Untuk mengantisipasi kemacetan, khususnya di pertigaan Jalan H Naman, Pondok Kelapa, pihak kepolisian telah menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup di lampu merah. Namun, hingga saat ini, arus lalu lintas masih terpantau aman sehingga rekayasa lalu lintas belum diberlakukan. Kerjasama dengan personel di Kalimalang arah Sumber Arta, Bekasi juga terus dilakukan untuk mencegah kepadatan yang lebih parah.
Meskipun belum terjadi kemacetan parah, peningkatan volume kendaraan yang signifikan tetap menjadi perhatian serius. Pihak kepolisian terus memantau situasi dan siap melakukan tindakan jika diperlukan untuk memastikan kelancaran arus mudik. Hal ini penting mengingat prediksi peningkatan volume kendaraan yang lebih signifikan pada malam berikutnya.
Selain upaya kepolisian, kesadaran para pemudik juga sangat penting. Memilih waktu keberangkatan yang tepat dan mempersiapkan diri dengan baik dapat membantu mengurangi potensi kemacetan. Menggunakan jalur alternatif juga bisa menjadi solusi untuk menghindari kepadatan di jalan utama.
Pengalaman Pemudik: Lebih Awal untuk Hindari Macet
Salah satu pemudik, Hadi Prasetyo (32) asal Lenteng Agung, Jakarta Selatan, merasakan langsung kepadatan arus lalu lintas di Jalan Raya Kalimalang. Ia bersama keluarganya terpaksa berhenti sejenak di SPBU Kalimalang, Pondok Kelapa, untuk melepas jas hujan setelah terguyur hujan di perjalanan. "Iya mau ke Solo. Kita tadi dari Lenteng Agung hujan, Alhamdulillah sampai sini udah ga hujan, jadi lepas dulu jas hujan biar ga terlalu ribet. Saya berangkat bareng keluarga dua motor, semoga ga terlalu macet meskipun udah kelihatan ramai banget," ujar Hadi.
Keputusan Hadi untuk mudik lebih awal ke Solo, Jawa Tengah, didorong oleh keinginan untuk menghindari puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada Jumat malam. "Milih hari ini untuk hindari puncak arus mudik pastinya. Puncak arus mudiknya itu kan pasti nanti parah. Makanya hari ini berangkat semoga aman," ucapnya.
Kisah Hadi mewakili banyak pemudik yang berusaha mengantisipasi kemacetan dengan berangkat lebih awal. Namun, tetap saja, peningkatan volume kendaraan yang signifikan di Jalan Kalimalang menjadi indikator penting bagi pihak berwenang untuk terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi puncak arus mudik Lebaran.
Situasi di Jalan Kalimalang ini menjadi gambaran awal dari potensi kepadatan lalu lintas di berbagai jalur mudik lainnya. Koordinasi dan antisipasi yang baik dari berbagai pihak, baik kepolisian, pemerintah daerah, maupun kesadaran para pemudik sendiri, sangat krusial untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini.