Halal Bihalal di Kediri: Momentum Pererat Silaturahmi dan Teladan dari KH. Misbahul Munir
Pemerintah Kota Kediri memandang halal bihalal sebagai tradisi penting untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi, sekaligus meneladani nilai-nilai luhur dari KH. Misbahul Munir.

Wakil Wali Kota Kediri, K.H. Qowimuddin Thoha, atau Gus Qowim, menekankan pentingnya momentum halal bihalal sebagai tradisi saling memaafkan dan mempererat silaturahmi pasca Idul Fitri. Pernyataan ini disampaikan saat beliau menghadiri haul dan halal bihalal KH Misbahul Munir di Masjid Al-Misbah Kedungsentul Mojoroto, Kota Kediri, Minggu, 13 April 2024. Halal bihalal bukan sekadar acara seremonial, melainkan momen untuk bersyukur dan melangkah menuju kehidupan yang lebih baik, menurut Gus Qowim.
Gus Qowim menjelaskan bahwa halal bihalal merupakan bentuk rasa syukur setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Lebih dari itu, acara ini juga menjadi wujud Hablum Minannas, memperkuat hubungan antar sesama manusia melalui saling memaafkan. Tradisi ini dinilai sangat baik untuk mempererat tali persaudaraan setelah perayaan Idul Fitri.
Acara haul dan halal bihalal KH Misbahul Munir juga menjadi kesempatan bagi Gus Qowim untuk mengajak masyarakat meneladani sosok KH. Misbahul Munir. Beliau mencontohkan tiga nilai utama yang patut ditiru: pertama, semangat belajar yang tak pernah berhenti; kedua, konsistensi mengamalkan ilmu yang didapat; dan ketiga, menyampaikan pesan-pesan yang selalu menyejukkan dan mendamaikan.
Meneladani Keteladanan KH. Misbahul Munir
Gus Qowim mengapresiasi sosok KH. Misbahul Munir yang selalu haus akan ilmu pengetahuan hingga akhir hayatnya. Pesan-pesan yang disampaikan beliau selalu menyejukkan, menenangkan, dan mampu merukunkan masyarakat. Hal ini, menurut Gus Qowim, menjadi teladan yang sangat berharga bagi masyarakat Kota Kediri.
Lebih lanjut, Gus Qowim mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga semangat kebersamaan dan kerukunan. Nilai-nilai luhur yang ditunjukkan KH. Misbahul Munir dapat dijadikan inspirasi untuk memajukan Kota Kediri. Beliau juga meminta doa restu dari masyarakat untuk dapat membangun Kota Kediri yang lebih baik dan mapan.
Sebagai bentuk apresiasi dan rasa syukur, Gus Qowim juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga Kota Kediri yang telah menjaga warisan nilai-nilai luhur dari para ulama. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai agama dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Halal Bihalal Sebagai Simbol Kebersamaan
Selain menghadiri haul dan halal bihalal KH Misbahul Munir, Gus Qowim juga telah melaksanakan halal bihalal bersama Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) dan Tokoh Masyarakat Kelurahan Ketami. Kegiatan ini semakin menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kediri dalam menjaga silaturahmi dan kebersamaan antar warga.
Gus Qowim menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan kerukunan di tengah masyarakat. Halal bihalal, menurutnya, merupakan momen yang harus disyukuri sebagai bentuk nikmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan menjaga kebersamaan dan kerukunan, diharapkan Kota Kediri dapat terus berkembang dan maju.
Dengan demikian, halal bihalal di Kota Kediri tidak hanya sekadar tradisi tahunan, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi, saling memaafkan, dan meneladani nilai-nilai luhur dari para ulama seperti KH. Misbahul Munir. Semangat kebersamaan dan kerukunan ini diharapkan dapat terus terjaga untuk membangun Kota Kediri yang lebih baik dan sejahtera.