Hanya 45 Hari: Mantan Danjen Kopassus Lodewijk Paulus Resmikan Dapur Program Makan Bergizi Gratis di Bogor
Wakil Menko Polhukam Lodewijk Paulus meresmikan pembangunan dapur Program Makan Bergizi Gratis di Bogor, ditargetkan selesai 45 hari untuk penuhi gizi anak.

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk Freidrich Paulus, secara resmi meluncurkan pembangunan Unit Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bogor, Jawa Barat. Langkah ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk memajukan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Peresmian tersebut berlangsung di Desa Cijayanti, Kabupaten Bogor, pada Kamis (8/8). Pembangunan fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya anak-anak, melalui penyediaan makanan bergizi secara cuma-cuma.
Menurut Lodewijk, proyek pembangunan SPPG seluas sekitar tiga ribu meter persegi ini ditargetkan selesai dalam waktu 45 hari. Kecepatan pengerjaan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam merealisasikan program gizi nasional secara efektif dan efisien.
Peningkatan Gizi Melalui Dapur MBG
SPPG yang dibangun ini akan berfungsi sebagai dapur utama Program Makan Bergizi Gratis, yang bertugas memproduksi dan mendistribusikan makanan bergizi ke sekolah-sekolah terdekat. Fasilitas ini dirancang untuk memenuhi standar ketat yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), memastikan kualitas dan keamanan pangan yang disalurkan.
Lodewijk Paulus, yang memiliki latar belakang sebagai mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus), menekankan bahwa Kemenko Polhukam berupaya memberdayakan penduduk lokal sebagai operator dapur makanan gratis ini. Inisiatif ini tidak hanya mendukung program gizi, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan angka pengangguran di wilayah tersebut, menciptakan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.
Lebih lanjut, Kemenko Polhukam telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta, untuk membiayai pengembangan dan operasional SPPG mendatang. Lodewijk menegaskan bahwa program ini tidak bertujuan mencari keuntungan, melainkan murni untuk kepentingan sosial dan pemenuhan gizi masyarakat.
Komitmen dan Dampak Program
Hingga saat ini, pemerintah telah mendirikan sebanyak 2.375 unit SPPG di seluruh Indonesia, dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan pembangunan dapur-dapur baru, termasuk yang berlokasi di Bogor. Ekspansi ini menunjukkan skala komitmen pemerintah dalam menjangkau lebih banyak penerima manfaat di berbagai daerah.
Wakil menteri tersebut menyampaikan harapannya agar masyarakat setempat dapat memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan dan operasional SPPG. Dukungan ini krusial untuk membantu memperluas cakupan Program Makan Bergizi Gratis, memastikan bahwa lebih banyak anak-anak dan masyarakat dapat mengakses makanan bergizi yang mereka butuhkan.
Selain meresmikan pembangunan dapur, Lodewijk juga memanfaatkan kunjungannya ke Desa Cijayanti untuk meninjau langsung implementasi program di sebuah sekolah dasar negeri. Di sana, ia menyaksikan para siswa menikmati paket makanan MBG yang berisi nasi, telur, tauge, wortel, tempe, dan pisang, menunjukkan keberhasilan program dalam menyediakan asupan gizi yang seimbang.