Happy Salma: Konsistensi Kunci Sukses UMKM di Tengah Ekonomi Tak Stabil
Artis Happy Salma ungkap kunci sukses UMKM: konsistensi dan kolaborasi, kunci bertahan di tengah tantangan ekonomi dan daya beli masyarakat yang lesu.

Aktris Happy Salma, pendiri brand aksesori Tulola asal Bali, berbagi kiat sukses menjalankan bisnis UMKM di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif. Dalam diskusi bertajuk "Bakti BCA rajut kolaborasi UMKM & perajin lokal" di ICE BSD Tangerang, Sabtu (22/2), Happy Salma menekankan pentingnya konsistensi dan integrasi dalam ekosistem bisnis sebagai kunci utama.
Ia menjelaskan, "Ketika kita juga masuk dalam ekosistem usaha yang dijalankan dan konsisten dengan usaha yang dijalankan, maka kita bisa tumbuh bersama dan seimbang serta mencapai tujuan yang dituju dalam bisnis." Tantangan ekonomi dan daya beli masyarakat yang lesu, menurutnya, justru mendorong kreativitas pelaku UMKM untuk berinovasi dan berkolaborasi dengan pihak swasta guna membuka peluang pasar baru.
Memahami karakteristik dan kebutuhan masyarakat lokal juga menjadi faktor penting. Happy Salma mencontohkan bisnisnya di Bali yang selalu menghormati adat istiadat dan komunitas setempat. "Kita tidak bisa memaksakan usaha dengan cara yang sama dengan daerah lain. Ini yang saya maksud dari menjadi bagian ekosistem usaha," ujarnya. Konsistensi tersebut telah membuahkan hasil yang signifikan, dengan penjualan produk Tulola telah mencapai 30.000 item.
Strategi Sukses UMKM ala Happy Salma
Lebih lanjut, Happy Salma menyoroti pentingnya beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang dinamis. Kolaborasi dengan pihak swasta menjadi salah satu strategi yang efektif untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan visibilitas produk UMKM. Dengan memahami karakteristik pasar lokal, UMKM dapat menyesuaikan produk dan strategi pemasaran agar lebih efektif.
Selain itu, Happy Salma juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap budaya dan adat istiadat setempat. Hal ini penting untuk membangun hubungan yang harmonis dengan komunitas dan mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar. Dengan demikian, UMKM tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal.
Kesuksesan Tulola, menurut Happy Salma, merupakan bukti nyata dari penerapan strategi ini. Dengan konsisten menjaga kualitas produk dan beradaptasi dengan pasar, Tulola berhasil mencapai penjualan yang signifikan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Bali.
Dukungan BCA untuk UMKM
Susanti Nurmalawati, SVP Corporate Communications BCA, menambahkan bahwa BCA berkomitmen untuk mendukung perkembangan UMKM di Indonesia. Saat ini, BCA telah membina 26 desa dan menargetkan 31 desa pada tahun ini. Bantuan yang diberikan meliputi edukasi sistem pembayaran, pendampingan ahli, dan pengelolaan lingkungan.
Program binaan BCA mencakup sektor ekonomi, sosial, dan ketahanan pangan. BCA juga berfokus pada peningkatan branding produk UMKM, mendorong transaksi non-tunai, serta memberikan pelatihan pengelolaan keuangan dan perpajakan untuk membantu UMKM Go Nasional bahkan Internasional. Susanti optimistis program ini akan mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia.
BCA telah mengalokasikan anggaran dan sumber daya untuk mendukung program ini. Dengan dukungan tersebut, diharapkan UMKM Indonesia dapat semakin berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Kesimpulannya, kesuksesan UMKM tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga pada konsistensi, adaptasi, dan kolaborasi. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan seperti BCA, juga sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Indonesia.