Harga Pangan di Jaksel Terkendali Jelang Lebaran, Pemkot Pastikan Stok Aman
Pemerintah Kota Jakarta Selatan memastikan harga dan stok bahan pangan terkendali menjelang Lebaran, dengan harga daging sapi turun dan pengawasan ketat terhadap keamanan pangan.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) memastikan harga dan stok bahan pangan di wilayahnya tetap terkendali selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Jaksel, Mumu Mujtahid, saat melakukan pemantauan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (20/3).
"Kami memantau agar menjelang Idul Fitri, harga semuanya stabil dan terjangkau. Artinya, kita menjaga agar permintaan yang tinggi dapat diimbangi dengan pasokan yang cukup," jelas Mumu Mujtahid. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan harga pangan tetap stabil bagi masyarakat Jakarta Selatan.
Langkah ini merupakan upaya Pemkot Jaksel untuk mencegah lonjakan harga yang signifikan dan memastikan masyarakat dapat memperoleh bahan pangan dengan harga yang wajar, terutama menjelang hari raya besar seperti Idul Fitri. Dengan begitu, daya beli masyarakat tetap terjaga dan perayaan Idul Fitri dapat berjalan dengan lancar.
Harga Komoditas Pangan di Pasar Kebayoran Lama
Beberapa komoditas pangan utama telah diawasi secara ketat oleh Pemkot Jaksel. Hasil pemantauan menunjukkan adanya penurunan harga pada beberapa komoditas. Harga daging sapi misalnya, terpantau turun menjadi Rp140.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp150.000 per kilogram. Penurunan harga ini disambut positif oleh para pedagang, yang juga melaporkan pasokan dan permintaan yang baik di pasaran.
Selain daging sapi, harga ayam kampung terpantau stabil di angka Rp65.000 per kilogram, sementara harga ayam potong turun menjadi Rp70.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp80.000 per kilogram. Harga telur ayam juga mengalami penurunan, dari Rp30.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Hanya harga cabai rawit yang mengalami kenaikan, dari Rp110.000 per kilogram menjadi Rp120.000 per kilogram.
"Selain komoditas tersebut, harga komoditas pangan lainnya relatif masih stabil," tambah Mumu. Pemkot Jaksel berkomitmen untuk terus memantau harga-harga tersebut dan mengantisipasi potensi inflasi yang dapat terjadi.
Pemkot Jaksel juga memastikan bahwa pihaknya terus melakukan monitoring untuk mengendalikan harga dan pasokan bahan pangan agar tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
Pengawasan Keamanan Pangan
Tidak hanya fokus pada harga dan stok, Pemkot Jaksel juga bekerja sama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) untuk memastikan keamanan pangan. Dalam inspeksi yang dilakukan, ditemukan satu sampel kue mangkok berwarna merah muda yang positif mengandung pewarna tekstil.
Menanggapi temuan tersebut, Pemkot Jaksel akan memberikan pembinaan kepada pedagang terkait penggunaan bahan makanan yang berbahaya. Langkah tegas berupa pemusnahan barang dagangan yang mengandung bahan berbahaya juga akan dilakukan untuk mencegah peredarannya di pasaran. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Jaksel untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Dengan adanya pengawasan yang ketat ini, diharapkan masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam memenuhi kebutuhan pangan selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Pemkot Jaksel berkomitmen untuk terus berupaya menjaga stabilitas harga dan stok pangan serta keamanan pangan di wilayahnya.
Ke depannya, Pemkot Jaksel akan terus meningkatkan pengawasan dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan ketersediaan dan keamanan pangan bagi seluruh warga Jakarta Selatan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam menghadapi bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.