Hari Kartini: Menkeu Sorot Komitmen Kesehatan Perempuan untuk Generasi Hebat
Dalam rangka Hari Kartini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan komitmen pemerintah terhadap kesehatan perempuan sebagai fondasi generasi emas Indonesia 2045.

Jakarta, 22 April 2024 - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan komitmen pemerintah terhadap kesehatan perempuan dalam acara virtual bertajuk 'Perempuan Sehat, Generasi Hebat' memperingati Hari Kartini. Acara ini menekankan pentingnya kesehatan perempuan sebagai fondasi utama bagi generasi penerus bangsa yang kuat dan berkualitas. Sri Mulyani memaparkan berbagai program pemerintah yang secara khusus mendukung kesehatan perempuan, ibu hamil, dan anak-anak.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa perempuan sehat, baik fisik maupun mental, adalah kunci utama dalam membangun generasi yang kuat dan berkualitas. Beliau menyatakan, "Perempuan adalah simbol peradaban. Mereka adalah jembatan antar-generasi yang mampu menanamkan nilai-nilai positif untuk anak-anak bangsanya." Pernyataan ini menggarisbawahi peran krusial perempuan dalam pembangunan bangsa dan masa depan Indonesia.
Pemerintah, menurut Sri Mulyani, telah dan akan terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan, terutama bagi perempuan. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program dan alokasi anggaran yang signifikan. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan perempuan Indonesia.
Anggaran Kesehatan dan Program Unggulan
Salah satu bukti nyata komitmen tersebut adalah anggaran kesehatan tahun 2024 yang mencapai Rp194,4 triliun. Anggaran ini mencakup Rp2,71 triliun untuk pengadaan alat kontrasepsi, obat-obatan, dan pelatihan tenaga kesehatan. Alokasi dana yang besar ini menunjukkan prioritas pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi perempuan.
Selain itu, pemerintah juga telah menyalurkan bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) senilai Rp46,4 triliun untuk 97 juta masyarakat, termasuk kelompok perempuan rentan. Program ini memastikan akses kesehatan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk perempuan yang membutuhkan perlindungan khusus.
Program Hasil Terbaik Cepat di bidang kesehatan juga mendapatkan alokasi sebesar Rp3,4 triliun. Dana ini digunakan untuk mendanai layanan cek kesehatan gratis, terutama untuk ibu hamil dan balita, serta program keluarga berencana. Program ini bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah masalah kesehatan sejak dini.
Terdapat pula program penanganan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) dengan anggaran Rp1,9 triliun. Program ini menunjukkan perhatian khusus pemerintah terhadap masalah gizi buruk pada ibu hamil, yang dapat berdampak pada kesehatan bayi dan pertumbuhan anak.
Pencegahan Pernikahan Dini dan Stunting
Menkeu Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya mencegah pernikahan dan kehamilan dini serta mengurangi angka stunting. Hal ini bertujuan untuk memastikan lahirnya generasi masa depan yang sehat dan memiliki daya saing global. Upaya pencegahan ini merupakan investasi jangka panjang untuk pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
Sri Mulyani menambahkan bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas perempuan Indonesia merupakan bagian integral dari upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Hal ini sejalan dengan cita-cita Raden Ajeng Kartini yang telah menginspirasi perempuan Indonesia selama lebih dari seabad.
Inspirasi Kartini untuk Indonesia Emas 2045
Mengambil inspirasi dari pemikiran Raden Ajeng Kartini yang ditulis 125 tahun lalu, Sri Mulyani mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk terus berkontribusi dalam pembangunan nasional tanpa harus mengorbankan jati dirinya sebagai perempuan. Pesan ini menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam pembangunan berkelanjutan.
Dengan berbagai program dan komitmen yang telah dijelaskan, pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kesehatan perempuan Indonesia. Hal ini diharapkan dapat menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.