Hashim Djojohadikusumo Ajak Tokoh Global Bergabung dengan BPI Danantara
Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, berharap tokoh global seperti Ray Dalio bergabung dengan BPI Danantara untuk menarik investasi proyek energi hijau di Indonesia.

Jakarta, 27 Februari 2024 - Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Sujono Djojohadikusumo, menyampaikan harapannya agar tokoh-tokoh global, termasuk investor kawakan Ray Dalio, dapat bergabung dengan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Pengumuman ini disampaikan di Jakarta pada Kamis lalu, menyusul peluncuran resmi BPI Danantara pada Senin, 24 Februari 2024 oleh Presiden RI. Kehadiran tokoh-tokoh global ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi investor lain untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek ramah lingkungan yang mendukung transisi energi hijau di Indonesia.
Hashim mengungkapkan, "Semoga sosok-sosok seperti Ray Dalio dan Bridgewater Associates dapat bergabung (dengan Danantara)." Ia menekankan gagasan utama di balik harapan ini adalah untuk mengundang banyak investor guna berinvestasi pada proyek-proyek yang layak dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan dan upaya mengurangi emisi karbon.
Peluncuran BPI Danantara sendiri telah dilakukan secara resmi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, bersama Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Ketiga pemimpin negara tersebut secara simbolis menekan tombol peluncuran, menandai dimulainya operasional lembaga pengelola investasi strategis ini. Prabowo Subianto menyatakan bahwa Danantara, sebagai dana kekayaan negara atau *sovereign wealth fund* Indonesia, akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.
Tokoh Global dan Peran BPI Danantara
Kehadiran tokoh-tokoh global di BPI Danantara diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Pengalaman dan reputasi mereka di dunia investasi internasional dapat menarik minat investor asing untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek yang dikembangkan oleh Danantara. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam menarik investasi asing langsung (FDI) untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, telah mengkonfirmasi bahwa Tony Blair, mantan Perdana Menteri Inggris, telah bergabung sebagai salah satu dewan pengawas. Hal ini menunjukkan komitmen BPI Danantara untuk melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh internasional dalam menjalankan misinya. Keberadaan Tony Blair diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam hal strategi investasi dan pengelolaan aset.
Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, juga memberikan pandangan positif terhadap keterlibatan tokoh global di BPI Danantara. Ia melihat kontribusi tokoh seperti Tony Blair dapat membantu pemerintah dalam mencapai target pembiayaan pembangunan nasional yang sejalan dengan peran Danantara. Namun, ia juga menekankan pentingnya menunggu terbitnya peraturan presiden (Perpres) sebelum memberikan pandangan lebih lanjut.
Rekomendasi Tokoh Global Lainnya
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, memberikan rekomendasi tambahan tokoh global yang dapat dilibatkan sebagai dewan penasihat BPI Danantara. Beberapa nama yang diusulkan antara lain Joseph Stiglitz, Jeffrey Sachs, Hernando De Soto, dan Ban Ki Moon. Kehadiran para ahli ekonomi dan tokoh internasional berpengalaman ini diharapkan dapat memberikan arahan strategis dan memastikan pengelolaan aset Danantara berjalan efektif dan efisien.
Para tokoh tersebut memiliki reputasi dan pengalaman yang mumpuni di bidang ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Keterlibatan mereka diharapkan dapat meningkatkan kredibilitas dan daya tarik BPI Danantara di mata investor internasional. Hal ini akan semakin memperkuat posisi Indonesia dalam menarik investasi untuk proyek-proyek yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan bergabungnya tokoh-tokoh global ini, diharapkan BPI Danantara dapat menjalankan perannya secara optimal dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif. Keberhasilan Danantara akan berdampak positif pada perekonomian nasional dan upaya Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
BPI Danantara diharapkan mampu menjadi katalis dalam menarik investasi asing untuk proyek-proyek infrastruktur, energi terbarukan, dan pembangunan berkelanjutan lainnya. Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan dari para tokoh global, Danantara dapat menjadi *sovereign wealth fund* yang sukses dan berkontribusi signifikan bagi kemajuan Indonesia.