Hercules, Mantan Preman, Donasikan Rp50 Juta untuk Pesantren di Wajo
Mantan preman Hercules mendonasikan Rp50 juta untuk Pondok Pesantren As'adiyah di Wajo, Sulawesi Selatan, sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pendidikan agama.

Mantan preman yang kini menjadi aktivis sosial, Rosario de Marshall atau yang dikenal sebagai Hercules, telah memberikan sumbangan sebesar Rp50 juta kepada Pondok Pesantren (Pontren) As'adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Penyerahan donasi dilakukan pada acara Halal bihalal bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Hercules memilih menghadiri undangan di Wajo meskipun memiliki banyak undangan lain, menekankan komitmennya terhadap kegiatan sosial ini.
Dalam acara tersebut, Hercules didampingi oleh istrinya, sahabat-sahabatnya, termasuk Ustad Salahuddin Ayub dan dr. Wachyudi Muchsin, serta pengurus Gerakan Rakyat untuk Indonesia Baru (GRIB) Sulsel. Ia berbagi kisah hidupnya, dari masa lalu yang keras hingga transformasinya menjadi seorang Muslim yang religius sejak tahun 1990. Meskipun mengaku belum sepenuhnya mendalami ajaran Islam, Hercules menyatakan dirinya kini rajin beribadah dan aktif dalam kegiatan sosial, terutama di pesantren.
Kisah inspiratif Hercules ini dibagikan langsung kepada para santri. Ia menceritakan bagaimana ia berubah setelah menjadi muallaf dan dikaruniai dua anak, yang membuatnya semakin menyadari makna kehidupan yang sebenarnya. 'Alhamdulillah, saya sekarang ini makin rajin beribadah. Saat ini juga aktif berbagi dan banyak mengurus kegiatan sosial terutama di pesantren,' tutur mantan kuli angkut TNI-AD tersebut.
Transformasi Hercules: Inspirasi bagi Generasi Muda
Dr. Wachyudi Muchsin, sahabat Hercules, menyampaikan apresiasi dan harapannya agar generasi muda menjadikan Hercules sebagai inspirasi. Perjalanan hidup Hercules membuktikan bahwa siapa pun, dari latar belakang apa pun, dapat berubah menjadi lebih baik. 'Perjalanan hidup Hercules merupakan bukti nyata, karena siapa pun itu dan dari latar belakang manapun bisa berubah. Inilah pelajaran besar bagi generasi muda, karena masa lalu bukanlah penghalang untuk menjadi pribadi yang bermanfaat,' ujarnya.
Hercules sendiri rutin melaksanakan pengajian dan memberikan santunan kepada anak yatim setiap Jumat di kediamannya di Jakarta. Ia juga aktif sebagai pembina di beberapa pesantren di Banten dan Jawa. Kunjungannya ke Wajo, menurut Wachyudi, bertujuan untuk melihat langsung kondisi pesantren dan memberikan bantuan.
Pondok pesantren dinilai sebagai simbol transformasi spiritual dan sosial yang menginspirasi banyak orang. Kehadiran Hercules di Wajo juga mempererat hubungan antara santri, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, dan pihak terkait lainnya.
Donasi Rp50 Juta untuk Pontren As'adiyah
Donasi sebesar Rp50 juta yang diberikan Hercules kepada Pontren As'adiyah merupakan wujud nyata kepeduliannya terhadap pendidikan agama. Penyerahan donasi ini disaksikan langsung oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dan para santri. Hercules menekankan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
Selain donasi, Hercules juga berbagi pengalaman hidupnya yang penuh lika-liku. Kisahnya diharapkan dapat memotivasi para santri untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan selalu berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kehadiran Hercules di Pontren As'adiyah bukan hanya sekadar memberikan bantuan materi, tetapi juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi para santri untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kisah transformasinya menjadi bukti bahwa perubahan menuju kebaikan selalu mungkin terjadi, terlepas dari latar belakang masa lalu.
Semoga donasi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan Pontren As'adiyah dan membantu para santri dalam menuntut ilmu agama. Kisah inspiratif Hercules ini patut menjadi teladan bagi kita semua.