Holding UMKM: Solusi Tekan Biaya Produksi dan Pacu Daya Saing UMKM Indonesia?
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mengusulkan Holding UMKM sebagai solusi jangka panjang untuk menekan biaya produksi UMKM Indonesia dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri, terutama menghadapi persaingan dengan produk impor.

Holding UMKM sebagai solusi jangka panjang atasi persaingan produk impor
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, baru-baru ini menyatakan bahwa pembentukan Holding UMKM menjadi solusi strategis untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan volume produksi UMKM di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri acara HUT ke-73 Apindo di Jakarta, Jumat (31/1).
Indonesia menghadapi tantangan nyata berupa produk UMKM yang kalah bersaing dengan produk impor, khususnya dari China, yang lebih murah dan membanjiri pasar e-commerce. Maman menekankan bahwa solusi jangka pendek seperti membatasi produk impor bukanlah jawaban yang ideal. Holding UMKM, menurutnya, merupakan pendekatan yang lebih berkelanjutan.
Bagaimana Holding UMKM Bekerja?
Konsep Holding UMKM, menurut Menteri Maman, bertujuan mengkonsolidasi dan mengklastering UMKM di bawah satu payung. Dengan demikian, UMKM dapat memproduksi barang secara massal, sehingga menekan biaya produksi dan menawarkan harga jual yang lebih kompetitif. Model ini terinspirasi dari praktik sejumlah industri besar yang telah menjalin kerja sama dengan UMKM untuk penyediaan komponen, misalnya di sektor otomotif. Maman berharap model ini bisa diterapkan secara luas ke seluruh sektor UMKM.
Bukan BUMN, tapi Ekosistem Baru
Penting untuk ditekankan bahwa Holding UMKM bukanlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tujuan utamanya adalah membangun ekosistem yang menghubungkan UMKM dengan industri besar. Maman berharap Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) turut berperan aktif dalam program ini, mendukung pengembangan dan keberhasilan Holding UMKM.
Sapa UMKM: Sistem Integrasi Data UMKM
Kementerian UMKM juga tengah mengembangkan sistem “Sapa UMKM” untuk mengintegrasikan data UMKM secara nasional. Sistem ini akan mengubah data statis menjadi data dinamis yang up-to-date, termasuk data transaksi harian. Data ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Apindo dan industri besar untuk mempermudah kolaborasi dan kemitraan dengan UMKM.
Kesimpulan
Inisiatif Holding UMKM menawarkan pendekatan komprehensif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi UMKM Indonesia. Dengan menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi, diharapkan produk UMKM dalam negeri dapat bersaing secara efektif di pasar domestik dan internasional. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Apindo dan industri besar, menjadi kunci keberhasilan program ini.