ICDN Dorong Pemerintah Tingkatkan Kualitas SDM Suku Dayak Demi Pembangunan Kalimantan Inklusif
ICDN mendesak pemerintah pusat dan daerah tingkatkan SDM Suku Dayak melalui akses pendidikan dan infrastruktur, demi pembangunan Kalimantan inklusif.

Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk memberikan perhatian serius pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) Suku Dayak. Hal ini dianggap sebagai bagian penting dari strategi pembangunan Kalimantan. ICDN menilai, peningkatan kapasitas generasi muda Dayak sangat krusial agar tidak terus terpinggirkan di tengah kemajuan zaman.
Ketua ICDN Kalimantan Barat, Adriasnu Asia Sidot, menyatakan bahwa Munas yang dilakukan bukan sekadar simbolik. Lebih dari itu, Munas menjadi momentum untuk mewujudkan cita-cita besar, yaitu mempercayakan generasi penerus agar mampu bersaing di tengah disrupsi teknologi informasi. Masyarakat Dayak dinilai memiliki potensi besar, baik dari segi budaya maupun sumber daya alam, namun belum mendapatkan ruang yang optimal dalam pembangunan nasional.
Adriasnu mengajak pemerintah untuk memperluas akses pendidikan, pelatihan teknologi, dan infrastruktur penunjang di wilayah pedalaman Kalimantan. "Kita ingin orang Dayak dikenal karena karya, bukan karena terus meminta sumbangan. Jangan sampai masyarakat adat terus-menerus tertinggal," tegasnya di Pontianak, Senin.
ICDN Siap Jadi Mitra Strategis Pemerintah
Ketua Umum ICDN, Willy Midel Yoseph, menambahkan bahwa keberadaan ICDN di lima provinsi di Kalimantan dapat menjadi mitra strategis pemerintah. Kemitraan ini bertujuan menyusun program-program pemberdayaan masyarakat adat. ICDN ingin menjadi penggerak dalam peningkatan SDM, tidak hanya di Kalimantan, tetapi juga di luar negeri seperti Brunei dan Malaysia, di mana komunitas Dayak juga menetap.
Willy menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi masyarakat adat, seperti keterbatasan akses listrik, jaringan internet, dan infrastruktur dasar lainnya. Ia meminta pemerintah mempercepat pembangunan wilayah-wilayah terpencil agar inklusi sosial dan ekonomi bisa tercapai secara merata. Akses terhadap infrastruktur dasar menjadi kunci untuk membuka peluang bagi masyarakat Dayak.
"Kami ingin organisasi ini menjadi penggerak dalam peningkatan SDM, bukan hanya di Kalimantan, tapi juga di luar negeri seperti Brunei dan Malaysia, di mana komunitas Dayak juga menetap," kata Willy.
Dukungan Pemerintah untuk Penguatan SDM dan Pelestarian Budaya Lokal
Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyambut baik langkah ICDN dan menyatakan komitmen pemerintah provinsi untuk mendukung penguatan SDM dan pelestarian budaya lokal. Pemerintah daerah menyadari pentingnya peran masyarakat adat dalam pembangunan daerah.
Ria Norsan juga mengapresiasi partisipasi masyarakat adat dalam proses pembangunan. Kolaborasi antara pemerintah dan organisasi seperti ICDN sangat dibutuhkan untuk menciptakan kemajuan yang inklusif. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Dayak.
"Kita terdiri atas 24 suku yang hidup berdampingan di bawah naungan Merah Putih. Suasana harmonis ini harus terus dijaga dan dijadikan dasar dalam membangun Kalimantan Barat ke depan," kata Norsan.
ICDN dan pemerintah daerah memiliki visi yang sama untuk meningkatkan kualitas SDM Suku Dayak. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan masyarakat Dayak dapat semakin berdaya dan berkontribusi dalam pembangunan Kalimantan.