Idul Fitri 2025: Momentum Perkuat Keluarga dan Bangun Masyarakat Empati
Momen Idul Fitri 2025 dimanfaatkan pemerintah untuk mengajak masyarakat memperkuat silaturahmi keluarga dan membangun masyarakat yang rukun, penuh empati, dan toleransi.

Pemerintah Indonesia mendorong masyarakat untuk menjadikan Idul Fitri 1446 Hijriah, yang jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, sebagai momen penting memperkuat ikatan keluarga dan membangun masyarakat yang lebih baik. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji, melalui akun Youtube resmi Kemendukbangga/BKKBN. Keputusan penetapan Idul Fitri tersebut diambil setelah Kemenag RI melakukan rukyatul hilal dan menyatakan tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia belum memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Menurut Menteri Wihaji, "Idul Fitri adalah momentum yang luar biasa, khususnya bagi masyarakat dan keluarga Indonesia. Ada budaya mudik, silaturahim, dan itu semua semangatnya satu, untuk memperkuat silaturahim, saling meminta maaf dan memaafkan, serta membangun kekuatan keluarga."
Sentimen serupa diungkapkan oleh Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka. Ia menekankan pentingnya Idul Fitri sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga, "Idul Fitri adalah waktu kita kembali bersama keluarga, tempat di mana kasih sayang yang tulus, rasa saling menyayangi, dan semangat bertumbuh bersama selalu ada," ujarnya.
Membangun Keluarga yang Rukun dan Harmonis
Lebih lanjut, Sekretaris Kemendukbangga/Sekretaris Utama BKKBN, Budi Setiyono, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momen Idul Fitri untuk membangun keluarga yang rukun dan harmonis. Hal ini, menurutnya, akan berdampak positif pada terciptanya masyarakat yang lebih baik. "Mari memperkuat ikatan keluarga, dari keluarga yang rukun dan bahagia, akan lahir masyarakat yang penuh empati dan toleransi," tutur Budi Setiyono.
Pesan untuk membangun keluarga yang rukun dan harmonis ini sejalan dengan semangat Idul Fitri sebagai hari raya yang penuh makna bagi umat Islam di Indonesia. Momen berkumpul bersama keluarga besar, saling memaafkan, dan mempererat tali silaturahmi menjadi tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun.
Pemerintah berharap momentum Idul Fitri dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan empati di tengah masyarakat. Dengan keluarga yang kuat dan harmonis, diharapkan akan tercipta masyarakat Indonesia yang lebih rukun, damai, dan sejahtera.
Ajakan Menteri Agama untuk Memperkuat Toleransi
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar turut memberikan pesan kepada masyarakat terkait Idul Fitri 1446 Hijriah. Beliau mengajak masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai kesempatan untuk memperkuat toleransi dan kebersamaan di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Menag Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa penetapan Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah pada 31 Maret 2025 didasarkan pada hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag RI. Meskipun tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia belum memenuhi kriteria MABIMS, penetapan Idul Fitri tetap dilakukan berdasarkan pertimbangan dan keputusan pemerintah.
Dengan demikian, penetapan Idul Fitri 2025 menjadi momen penting bagi pemerintah untuk kembali menegaskan komitmennya dalam membangun keluarga dan masyarakat yang lebih baik. Ajakan untuk memperkuat silaturahmi, membangun toleransi, dan meningkatkan rasa empati diharapkan dapat diimplementasikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Momentum Idul Fitri ini diharapkan dapat menjadi titik awal untuk membangun fondasi yang kuat bagi keluarga dan masyarakat Indonesia, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang.
Melalui berbagai imbauan dan pesan dari pemerintah, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan momen Idul Fitri untuk merenungkan arti penting keluarga dan kebersamaan dalam membangun bangsa yang lebih baik.