IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1% di 2025 dan 2026
IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,1% pada 2025 dan 2026, sedikit lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi di 2023, serta memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara lain di dunia.
IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1 persen year on year (yoy) di tahun 2025 dan angka yang sama di tahun 2026. Proyeksi ini disampaikan dalam laporan World Economic Outlook (WEO) Update Januari 2025 dan sejalan dengan proyeksi mereka di bulan Oktober 2024. Angka ini perlu dilihat dalam konteks performa ekonomi Indonesia di tahun-tahun sebelumnya.
Diperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5 persen (yoy) sepanjang tahun 2024, sedikit lebih rendah dibandingkan pencapaian 5,05 persen (yoy) di tahun 2023. Data pasti pertumbuhan ekonomi tahun 2024 akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Februari 2025. Perbandingan angka ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang tren pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Proyeksi IMF juga mencakup negara-negara lain di kawasan Asia. Pertumbuhan ekonomi di kawasan ini diprediksi meningkat, namun lebih rendah dibandingkan proyeksi Oktober 2024. Misalnya, pertumbuhan ekonomi Arab Saudi direvisi turun menjadi 3,3 persen (yoy) di 2025, karena perpanjangan pemangkasan produksi OPEC+. Namun, diproyeksikan akan naik menjadi 4,1 persen (yoy) di 2026.
Sementara itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi China direvisi naik menjadi 4,6 persen (yoy) di 2025, dan 4,5 persen (yoy) di 2026. Berbeda dengan India, yang pertumbuhan ekonominya diprediksi tetap stabil di angka 6,5 persen (yoy) untuk tahun 2025 dan 2026.
Di kawasan Eropa, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara bertahap, namun tetap dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik. Pertumbuhan ekonomi Eropa diprediksi 1,0 persen (yoy) pada 2025 (turun 0,2 poin dari proyeksi Oktober 2024), dan 1,4 persen (yoy) pada 2026.
Amerika Serikat juga mendapat sorotan dalam proyeksi IMF. Pertumbuhan ekonomi AS diprediksi mencapai 2,7 persen (yoy) di tahun 2025, lebih tinggi 0,5 poin dari proyeksi sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh permintaan yang kuat dan berbagai faktor positif lainnya. Akan tetapi, pertumbuhan ini diproyeksikan melambat menjadi 2,1 persen (yoy) di tahun 2026.
Secara global, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,3 persen (yoy) di tahun 2025 dan 2026. Angka ini berada di bawah rata-rata historis periode 2000-2019 yang mencapai 3,7 persen. Inflasi global juga diprediksi menurun menjadi 4,2 persen pada 2025 dan 3,5 persen pada 2026.
IMF menyarankan fokus kebijakan yang tepat untuk menyeimbangkan inflasi dan aktivitas ekonomi riil, memperkuat penyangga ekonomi, dan meningkatkan prospek pertumbuhan jangka menengah. Hal ini dapat dicapai melalui reformasi struktural dan kerja sama multilateral yang lebih kuat.