BI Sinergikan Kebijakan dengan Stimulus Fiskal untuk Pacu Ekonomi Indonesia
Bank Indonesia (BI) terus berupaya sinergikan kebijakan makroprudensial dengan stimulus fiskal pemerintah guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif di tahun 2024 dan 2025.

Jakarta, 19 Februari 2025 - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengumumkan upaya berkelanjutan dalam menyelaraskan kebijakan makroprudensial bank sentral dengan stimulus fiskal pemerintah. Langkah ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 mencapai 5,03 persen year on year (yoy), didorong oleh permintaan domestik yang kuat, khususnya konsumsi rumah tangga dan investasi.
BI menyatakan bahwa stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembelian terus diperkuat. Sinergi ini, diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen yoy pada kuartal IV 2024 menunjukkan kinerja ekonomi domestik yang positif dan perlu terus didorong. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dan BI dalam menjaga stabilitas ekonomi telah membuahkan hasil yang baik.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat ini ditopang oleh permintaan domestik yang meningkat. Konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Industri pengolahan dan perdagangan juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua, menunjukkan potensi ekonomi yang besar di wilayah tersebut.
Kebijakan BI dan Prospek Ekonomi Indonesia
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan berada di kisaran 4,7 hingga 5,5 persen yoy. Prospek ini dipengaruhi oleh peningkatan investasi, terutama investasi non-bangunan. Namun, konsumsi rumah tangga perlu terus didorong untuk meningkatkan permintaan domestik. Peningkatan ekspor juga menjadi kunci untuk mengurangi dampak perlambatan permintaan dari negara-negara mitra dagang utama.
BI berkomitmen untuk mengoptimalkan bauran kebijakan guna menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Hal ini termasuk mendukung penuh implementasi program pemerintah, seperti pembiayaan ekonomi, digitalisasi, hilirisasi, dan ketahanan pangan. Koordinasi yang kuat antara kebijakan moneter dan fiskal menjadi kunci keberhasilan upaya ini. "Stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembelian terus diperkuat, sehingga dengan bersinergi bersama stimulus fiskal pemerintah, (kebijakan BI tersebut) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Perry Warjiyo.
BI juga menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal. Dengan bekerja sama, pemerintah dan BI dapat menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Peningkatan investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, menjadi salah satu fokus utama dalam upaya ini. Investasi non-bangunan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Tantangan dan Strategi ke Depan
Meskipun prospek ekonomi Indonesia terlihat positif, tantangan tetap ada. Perlambatan ekonomi global dan penurunan permintaan dari negara-negara mitra dagang utama menjadi perhatian utama. Untuk mengatasi hal ini, BI akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan menyesuaikan kebijakannya sesuai kebutuhan. Peningkatan ekspor dan diversifikasi pasar ekspor menjadi strategi penting untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tertentu.
Selain itu, BI juga akan terus mendorong digitalisasi ekonomi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Digitalisasi transaksi pembelian akan diperkuat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Program pemerintah seperti hilirisasi dan ketahanan pangan juga akan mendapat dukungan penuh dari BI. Dengan strategi yang komprehensif dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan BI, Indonesia diharapkan dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif dan berkelanjutan.
Kesimpulannya, Bank Indonesia dan pemerintah berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sinergi kebijakan makroprudensial dan stimulus fiskal, serta upaya peningkatan investasi, konsumsi rumah tangga, dan ekspor, diharapkan dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif dan berkelanjutan di masa mendatang.