BI: Ekonomi RI Tetap Tumbuh Positif di Tengah Ketidakpastian Global
Gubernur BI, Perry Warjiyo, optimis ekonomi Indonesia tetap tumbuh baik di kisaran 4,7-5,5 persen pada 2025, meskipun dihadapkan pada ketidakpastian global.

Jakarta, 19 Maret 2025 - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyampaikan kabar positif mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, ekonomi Indonesia tetap terjaga dengan baik. Hal ini disampaikan Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Maret 2025 di Jakarta, Rabu.
Pertumbuhan ekonomi yang positif ini didorong oleh beberapa faktor kunci. Konsumsi rumah tangga masih menunjukkan kinerja baik, meskipun BI menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mendorong konsumsi. Dukungan dari belanja pemerintah, terutama melalui pemberian tunjangan hari raya (THR) dan belanja sosial, serta peningkatan permintaan musiman menjelang Idulfitri 1446 H, turut berkontribusi signifikan.
Selain konsumsi, investasi swasta juga menjadi penggerak penting. BI mendorong peningkatan investasi untuk mengoptimalkan kepercayaan produsen, yang tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang menunjukkan kinerja ekspansif, terutama ditandai dengan peningkatan volume pesanan. Hal ini menunjukkan optimisme pelaku usaha terhadap prospek ekonomi ke depan.
Pertumbuhan Sektoral dan Ekspor
Dari sisi eksternal, kinerja ekspor nonmigas pada Februari 2025 tercatat meningkat. Kenaikan ini terutama ditopang oleh komoditas minyak kelapa sawit dan kendaraan bermotor. Secara sektoral, sektor pertanian diprakirakan akan tumbuh positif berkat panen raya. Namun, sektor pertambangan dan industri pengolahan diperkirakan melambat, dipengaruhi oleh penurunan permintaan eksternal.
Meskipun terdapat tantangan dari sektor tertentu, BI tetap optimis. Berbagai perkembangan tersebut membuat BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 tetap berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen. Angka ini menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah kondisi global yang dinamis.
BI berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Hal ini akan dilakukan melalui optimalisasi bauran kebijakan, termasuk kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran. Kebijakan ini akan disinergikan dengan stimulus fiskal pemerintah.
Dukungan terhadap Program Pemerintah
BI juga menyatakan dukungan penuh terhadap implementasi program-program pemerintah, termasuk pembiayaan ekonomi, digitalisasi, hilirisasi, dan ketahanan pangan. Komitmen ini menunjukkan sinergi antara BI dan pemerintah dalam upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Konsumsi rumah tangga tetap baik meskipun perlu terus didorong guna memanfaatkan keyakinan konsumen yang terjaga, dukungan belanja pemerintah terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan belanja sosial, serta peningkatan musiman permintaan menjelang perayaan Idulfitri 1446 H," kata Perry dalam konferensi pers tersebut. BI menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ini.
Dengan mengoptimalkan bauran kebijakan dan bersinergi dengan pemerintah, BI optimis dapat menghadapi tantangan dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan akan menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.