Ekonomi RI Tetap Stabil di 2024-2025: Pertumbuhan 5% dan Inflasi Terkendali
Kepala Ekonom PermataBank memproyeksikan ekonomi Indonesia tetap stabil di tahun 2024-2025, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5% dan inflasi terkendali di bawah 3%, meskipun ada perlambatan ekonomi global.
![Ekonomi RI Tetap Stabil di 2024-2025: Pertumbuhan 5% dan Inflasi Terkendali](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000141.173-ekonomi-ri-tetap-stabil-di-2024-2025-pertumbuhan-5-dan-inflasi-terkendali-1.jpg)
Jakarta, 10 Februari 2024 - Berbeda dengan sejumlah negara G20 lainnya, perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang stabil, bukan stagnan, menurut Kepala Ekonom PermataBank, Josua Pardede. Pernyataan ini disampaikan dalam Media Briefing PIER Economic Review: FY 2024 secara virtual. Ia menekankan pentingnya membedakan stabilitas dengan stagnasi, mencontohkan Jepang dan Jerman yang mengalami stagnasi ekonomi.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang Resilien
Meskipun tantangan ekonomi global cukup besar, Permata Institute for Economic Research (PIER) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup kuat di tahun 2024, mencapai 5,03 persen. Proyeksi untuk tahun 2025 bahkan lebih optimistis, yaitu antara 5,0 persen hingga 5,2 persen. Proyeksi ini sejalan dengan prediksi lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan OECD, yang menunjukkan keyakinan akan stabilitas ekonomi Indonesia hingga 2026.
Sebagai perbandingan, ekonomi AS dan China diperkirakan akan melambat, sementara ekonomi Eropa menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Josua memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 sekitar 5,11 persen, didorong terutama oleh konsumsi rumah tangga. Meskipun demikian, kinerja ekspor diperkirakan akan melambat karena dampak perlambatan ekonomi global, khususnya dari China dan AS.
Inflasi Terkendali dan Defisit Fiskal
Inflasi di Indonesia diperkirakan tetap terkendali, di bawah 3 persen. Defisit fiskal diproyeksikan sekitar 2,4 persen terhadap PDB, sebagai konsekuensi dari peningkatan belanja pemerintah dan potensi penurunan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun diperkirakan stabil di kisaran 7 persen hingga 7,3 persen.
Neraca Transaksi Berjalan dan Nilai Tukar Rupiah
PermataBank memproyeksikan neraca transaksi berjalan (current account) pada 2025 akan berada di kisaran 1,18 persen dari PDB, sedikit lebih lebar dibandingkan tahun sebelumnya (0,7 persen dari PDB). Nilai tukar rupiah diperkirakan tetap berada di kisaran Rp16.000 hingga Rp16.500. Sementara itu, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) diperkirakan akan stabil di 5,75 persen pada tahun 2025.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, PermataBank melihat prospek ekonomi Indonesia tetap positif dan stabil dalam jangka menengah. Meskipun ada tantangan eksternal berupa perlambatan ekonomi global, fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inflasi yang terkendali, menjadi faktor penopang utama. Konsumsi domestik yang tinggi juga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, perlu diwaspadai dampak perlambatan ekonomi global, khususnya dari mitra dagang utama Indonesia.