Imigrasi Ngurah Rai Siagakan 15 Personel Antisipasi Penerbangan Darurat Saat Nyepi
Kantor Imigrasi Ngurah Rai menyiapkan 15 personel selama Nyepi untuk menangani penerbangan darurat di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang ditutup selama 24 jam.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali akan ditutup selama 24 jam penuh pada Hari Raya Nyepi, Sabtu, 29 Maret 2025, mulai pukul 06.00 WITA hingga Minggu, 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA. Penutupan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap umat Hindu yang merayakan Hari Suci Nyepi. Meskipun demikian, Kantor Imigrasi Ngurah Rai tetap bersiaga dengan menerjunkan 15 personel untuk mengantisipasi segala kemungkinan, terutama penerbangan darurat.
Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Gde Oki Rizky Aryadhika, menjelaskan bahwa personel tersebut akan bertugas di bandara untuk menangani pendaratan darurat. "Mereka adalah personel piket yang siaga di bandara jika ada penerbangan yang melakukan pendaratan darurat saat Nyepi," ujar Gde Oki di Denpasar, Bali, Jumat (28/3).
Antisipasi ini meliputi berbagai skenario, mulai dari masalah teknis pesawat hingga penerbangan medis yang bersifat darurat. Selain itu, keberadaan 90 unit autogate di terminal kedatangan dan keberangkatan internasional juga akan mendukung kelancaran proses pemeriksaan keimigrasian, meskipun dalam kondisi darurat. Sistem autogate ini, yang telah beroperasi sejak 1 Oktober 2024, mampu memproses pemeriksaan imigrasi dengan cepat dan efisien, rata-rata hanya membutuhkan waktu 15-25 detik per orang.
Kesigapan Imigrasi Ngurah Rai Selama Nyepi
Langkah antisipatif Kantor Imigrasi Ngurah Rai ini menunjukkan kesiapan mereka dalam menghadapi situasi tak terduga selama penutupan bandara. Keberadaan 15 personel yang siaga merupakan jaminan pelayanan imigrasi tetap berjalan meskipun dalam kondisi terbatas. Personel tersebut dibantu oleh sistem autogate yang terintegrasi dengan teknologi pengenalan wajah (Face Recognition) dan manajemen pengendalian perlintasan (Border Control Management atau BCM) untuk pengawasan Warga Negara Asing (WNA).
Sistem autogate ini diharapkan mampu mempercepat proses pemeriksaan imigrasi, sehingga waktu tunggu penumpang dapat diminimalisir. Integrasi teknologi pengenalan wajah dan BCM juga akan meningkatkan keamanan dan pengawasan di bandara.
Selain petugas imigrasi, pengelola bandara juga telah menyiapkan personel operasional, petugas keamanan, dan petugas teknik yang bersiaga di pusat kontrol operasi bandara untuk memastikan kelancaran proses darurat lainnya. Semua ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan meskipun bandara dalam keadaan non-operasional.
Koordinasi dan Persiapan yang Matang
Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai selama Nyepi telah diinformasikan secara luas kepada seluruh pelaku penerbangan dunia melalui notice to airmen (NOTAM) Nomor A0131/25 NOTAMN yang dikeluarkan Airnav Indonesia Cabang Denpasar sejak 14 Januari 2025. Hal ini memastikan bahwa semua maskapai penerbangan telah mempersiapkan diri dan mengatur jadwal penerbangan mereka dengan baik.
Tercatat ada 425 penerbangan berjadwal yang seharusnya beroperasi pada tanggal tersebut, terdiri dari 207 penerbangan domestik dan 218 penerbangan internasional dari 54 maskapai. Dengan adanya pemberitahuan dini dan persiapan yang matang, diharapkan penutupan bandara selama Nyepi dapat berjalan lancar dan terkendali.
Koordinasi yang baik antara Kantor Imigrasi Ngurah Rai, pengelola bandara, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi penerbangan darurat selama Hari Raya Nyepi. Semua pihak bekerja sama untuk memberikan pelayanan terbaik meskipun dalam situasi yang tidak biasa.
Meskipun bandara ditutup, kesigapan dan kesiapan dari berbagai pihak, termasuk Kantor Imigrasi Ngurah Rai, menunjukkan komitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan memastikan keamanan serta kelancaran operasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, meskipun dalam suasana perayaan Hari Raya Nyepi.