Imlek di Tanjungpinang: Sembahyang Leluhur dan Tradisi Silaturahmi
Masyarakat Tionghoa di Tanjungpinang, Kepri, merayakan Imlek 2576 dengan sembahyang leluhur di Vihara Avalokitesvara dan tradisi mengunjungi keluarga, sebagai simbol penghormatan dan harapan baru.

Menjelang Imlek 2576 Kongzili pada 29 Januari 2025, warga keturunan Tionghoa di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, ramai-ramai melaksanakan sembahyang leluhur. Salah satu lokasi utama adalah Vihara Avalokitesvara di Kilometer 14.
Sembahyang Leluhur di Vihara Avalokitesvara
Vihara Avalokitesvara, yang menyediakan tempat krematorium dan penyimpanan abu, membuka akses untuk umum. Sejak pagi, masyarakat Tionghoa berdatangan untuk melakukan ritual sembahyang, mendoakan leluhur mereka yang telah meninggal, terutama orangtua dan keluarga dekat yang abunya disimpan di vihara tersebut. Pengelola Vihara, Hengky Suryawan, menjelaskan bahwa tempat tersebut terbuka untuk semua warga Tionghoa yang ingin melaksanakan sembahyang.
Ritual dan Persembahan
Ritual sembahyang leluhur ini sarat dengan makna. Warga menyiapkan berbagai hidangan favorit leluhur mereka semasa hidup, seperti daging, kue kering, dan buah-buahan. Mereka juga membakar dupa, uang kertas, dan replika kertas (rumah, pakaian, motor) sebagai bentuk penghormatan dan persembahan kepada leluhur dan dewa-dewi. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari tradisi yang sudah berlangsung lama.
Tradisi Kunjungan Silaturahmi
Selain sembahyang leluhur, tradisi Imlek di Tanjungpinang juga meliputi kunjungan silaturahmi antar keluarga dan kerabat. Hengky Suryawan, yang juga menjabat sebagai Ketua Permabudhi Provinsi Kepri, menjelaskan tradisi ini menekankan pentingnya penghormatan kepada yang lebih tua. Anak-anak biasanya mengunjungi orangtua mereka terlebih dahulu, baru kemudian sebaliknya. Tradisi ini memperkuat ikatan keluarga dan mempererat silaturahmi.
Harapan Baru di Tahun Baru Imlek
Bagi masyarakat Tionghoa di Tanjungpinang, perayaan Imlek 2025 diharapkan membawa harapan baru, keberuntungan, dan semangat untuk masa depan yang lebih cerah. Sembahyang leluhur dan tradisi silaturahmi menjadi bagian penting dalam menyambut tahun baru ini, mempertahankan budaya dan nilai-nilai leluhur.
Kesimpulan
Perayaan Imlek di Tanjungpinang tahun ini menunjukkan betapa kuatnya tradisi sembahyang leluhur dan silaturahmi dalam budaya masyarakat Tionghoa. Kedua tradisi ini tak hanya sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sarana untuk mengingat dan menghormati leluhur serta mempererat hubungan antar keluarga dan kerabat, sekaligus menyambut tahun baru dengan penuh harapan.