Warga Binaan Tionghoa di Tanjungpinang Rayakan Imlek dengan Khidmat
Warga binaan Tionghoa di Lapas Narkotika Tanjungpinang merayakan Imlek 2576 dengan khidmat, melakukan ritual sembahyang, dan makan bersama, sebagai bentuk ungkapan syukur dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Perayaan Imlek di Lapas Narkotika Tanjungpinang
Pada tanggal 29 Januari, warga binaan Tionghoa di Lapas Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang, Kepulauan Riau, merayakan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili dengan penuh khidmat. Perayaan ini diawasi langsung oleh Kasubsi Registrasi Lapas, Iswandi, beserta jajaran pengamanan. Kehadiran petugas memastikan perayaan berlangsung tertib dan kondusif.
Makna Perayaan Imlek Bagi Warga Binaan
Iswandi menjelaskan bahwa perayaan Imlek ini memberikan kesempatan bagi warga binaan Tionghoa untuk menjalankan tradisi mereka. Lebih dari sekadar perayaan, momen ini juga bertujuan mempererat rasa kebersamaan dan menumbuhkan harapan akan kehidupan yang lebih baik setelah masa pidana mereka berakhir. Inisiatif ini menunjukkan kepedulian Lapas terhadap keberagaman budaya dan penghormatan terhadap keyakinan warga binaan.
Ritual Sembahyang dan Maknanya
Puncak perayaan Imlek ditandai dengan ritual sembahyang. Warga binaan melakukan penghormatan kepada leluhur dengan membakar kertas kuning emas dan putih, yang dikenal sebagai 'membakar uang'. Tradisi ini diyakini sebagai cara mengirimkan doa dan harapan kepada leluhur, memohon berkat dan keselamatan. Mereka percaya bahwa doa-doa tersebut akan sampai kepada Tuhan melalui alam langit.
Keyakinan akan alam baka dan komunikasi dengan leluhur menjadi bagian penting dari ritual ini. Menurut Iswandi, kepercayaan ini mendasari praktik 'membakar uang' sebagai perwujudan harapan dan doa untuk kehidupan yang lebih baik, baik bagi mereka maupun keluarga yang ditinggalkan.
Kebersamaan dalam Perayaan Imlek
Selain ritual sembahyang, perayaan Imlek di Lapas Narkotika Tanjungpinang juga dimeriahkan dengan santap bersama hidangan khas Imlek. Momen ini semakin memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan antar warga binaan Tionghoa. Kegiatan ini menunjukkan bahwa perayaan Imlek tidak hanya sekedar ritual, tetapi juga menjadi perekat tali persaudaraan.
Kesimpulan
Perayaan Imlek di Lapas Narkotika Tanjungpinang menjadi bukti nyata bahwa Lapas tidak hanya menjalankan fungsi pembinaan, tetapi juga memperhatikan aspek budaya dan kepercayaan warga binaan. Kegiatan ini memberikan harapan dan semangat baru bagi warga binaan Tionghoa dalam menjalani masa pembinaan, sekaligus menunjukkan komitmen Lapas dalam menciptakan lingkungan yang humanis dan inklusif.